Indonesia disorot dunia lantaran para pemain sepakbolanya bermigrasi besar-besaran ke luar negeri.
Bahkan media Negeri Ginseng ramai membicarakan Asnawi Mangkualam yang direkrut Ansan Greenners FC. Konon, Asnawi, pria kelahiran Makassar, 4 Oktober 1999 (21 tahun) itu, direkomendasikan oleh Shin Tae-yong yang kini pelatih Timnas Indonesia.
Media Korea juga memperbincangkan sejumlah pemain Indonesia lainnya yang bermigrasi ke klub-klub asing di Asia dan Eropa. Di antaranya adalah Bagus Kaffi ke FC Utrecht Belanda, Brylian Aldama ke HNK Riijeka, klub profesional Kroasia.
Ada lagi Todd Ferre yang dicomot oleh Lampang FC Thailand. Bahkan yang teranyar konon Ferdinand Sinaga juga menerima pinangan dari klub asal Timor Leste, Boavista FC.
Direkrutnya "The Dragon" konon terutamanya untuk dapat mengatasi Persipura Jayapura di Piala AFC. Namun sebelum bisa bertemu Persipura, Boavista harus melewati dulu Visakha FC dari Kamboja.
Thailand dan Vietnam juga angkat bicara soal Bagus Kaffi yang bergabung dengan FC Utrecht. Media Thailand dan Vietnam itu menyebut jika sepakbola Indonesia sedang berkembang.
Mantan pelatih Chiang Rai United, Thailand, Dos Santos Silva mengomentari jika Indonesia kini mirip dengan Jepang dan Korea Selatan.
Pria asal Brasil itu mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang para pemainnya banyak menimba ilmu di Eropa, merumput di benua biru. Menjadikan sepakbola mereka berkembang.Â
Silva mengatakan jika Korsel menghasilkan pesepakbola berkualitas dari era ke era. Indonesia pun menurutnya, sedang menuju kedua negara itu (Jepang dan Korsel).
"Thailand dan Vietnam harus meniru apa yang dilakukan Indonesia," katanya.
Dari masa ke masa Negeri Ginseng memiliki pemain-pemain seperti Cha Bum Keun, Park Ji Sung, Lee Chung Yong, Ki Sung Yong, dan kini yang tengah hit Son Heung-Min, yang menjadi pilar Tottenham Hotspur.
"Kalau Anda ingin menjadi pemain kelas dunia. Pergilah ke Eropa. Main di kompetisi terbaik," kata Silva yang dimuat di interfootball.co.kr.
Pesepakbola Indonesia lainnya yang main di Eropa antara lain Witan Sulaiman di FK Radnik Surdulica, Serbia, dan Egy Maulana Fikri di Lechia Gdansk, Polandia.
Selain ke Eropa migrasi lainnya para pemain Indonesia adalah ke Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.
Kondisi ketidakpastian kapan kompetisi di Indonesia bisa bergulir lagi terkait pandemi Covid-19, dimanfaatkan oleh klub-klub asing tersebut untuk bergabung.
Kondisi terhentinya sepakbola di Indonesia mendapatkan tanggapan dari pemain Timnas Malaysia, Safee Sali.
Sali sangat sedih melihat kondisi Indonesia yang tidak mendapatkan ijin dari kepolisian terkait pandemi Covid-19. "Kami di Malaysia lebih beruntung ketimbang Indonesia," kata mantan pemain Pelita Jaya Karawang tersebut.
Sali yang kini membela Kuala Lumpur FA di Liga Super Negeri Jiran 2021 memandang apa yang kini terjadi di Indonesia berbanding terbalik dengan semangat militansi para suporter Indonesia dalam mendukung tim kesayangannya.
Menurut Sali, potensi Indonesia jauh lebih besar ketimbang Thailand dan Malaysia. "Sayang jika tidak bisa dioptimalkan," kata Sali di kanal YouTube PRFM 107,5.
Potensi itu apa yang dikatakan Sali dapat dijelaskan sebagai berikut. Dengan atensi suporter Indonesia yang luar biasa ketimbang Malaysia dan Thailand, Indonesia seharusnya dapat memaksimalkan nya menjadi apa yang disebut dengan industri sepakbola.
Tentu industri sepakbola berdampak kepada perputaran ekonomi tetapi dengan syarat pelaku sepakbola atau klub memperbaiki tata cara manajemen tim, termasuk fasilitas klub.
Sali mencontohkan apa yang terjadi di Thailand. Kendati kalah dalam antusias suporter, akan tetapi klub-klub di negara Gajah Putih itu melengkapi klub dengan ruang fisioterapi, ruang kebugaran dan lapangan latihan permanen.
Bagaimana dengan kondisi Covid-19 seperti sekarang ini?
Menurut Sali kondisi seperti sekarang ini, di tengah situasi yang "amburadul" karena pandemi Covid-19, sejatinya Indonesia juga dapat menggerakkan roda perekonomian. Kendati klub tidak mendapatkan masukan dari penjualan tiket karena digelar tanpa penonton di stadion, akan tetapi bisa mendapatkan royalti dari hak siar televisi.
Para suporter dan para penggila sepakbola dapat menyasikan sepakbola lewat layar kaca.
Selain The Dragon (julukan Ferdinand Sinaga), sebelumnya Abanda Rahman juga direkrut dari PSIS Semarang ke klub Timor Leste lainnya yaitu klub Divisi I Lalenok United. Lalenok United juga kabarnya tengah merayu bek Persib Ardi Idrus.
Ardi Idrus juga diincar oleh 3 klub Malaysia dan 1 klub Singapura.
Ryuji Utomo dan Syahrian Abimanyu sudah bergabung dengan klub-klub di Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H