Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Migrasi Besar-besaran Pemain Indonesia ke Luar Negeri Jadi Sorotan Media Asing

12 Februari 2021   09:01 Diperbarui: 12 Februari 2021   09:24 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau Anda ingin menjadi pemain kelas dunia. Pergilah ke Eropa. Main di kompetisi terbaik," kata Silva yang dimuat di interfootball.co.kr.

Pesepakbola Indonesia lainnya yang main di Eropa antara lain Witan Sulaiman di FK Radnik Surdulica, Serbia, dan Egy Maulana Fikri di Lechia Gdansk, Polandia.

Selain ke Eropa migrasi lainnya para pemain Indonesia adalah ke Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.

Kondisi ketidakpastian kapan kompetisi di Indonesia bisa bergulir lagi terkait pandemi Covid-19, dimanfaatkan oleh klub-klub asing tersebut untuk bergabung.

Kondisi terhentinya sepakbola di Indonesia mendapatkan tanggapan dari pemain Timnas Malaysia, Safee Sali.

Sali sangat sedih melihat kondisi Indonesia yang tidak mendapatkan ijin dari kepolisian terkait pandemi Covid-19. "Kami di Malaysia lebih beruntung ketimbang Indonesia," kata mantan pemain Pelita Jaya Karawang tersebut.

Sali yang kini membela Kuala Lumpur FA di Liga Super Negeri Jiran 2021 memandang apa yang kini terjadi di Indonesia berbanding terbalik dengan semangat militansi para suporter Indonesia dalam mendukung tim kesayangannya.

Menurut Sali, potensi Indonesia jauh lebih besar ketimbang Thailand dan Malaysia. "Sayang jika tidak bisa dioptimalkan," kata Sali di kanal YouTube PRFM 107,5.

Potensi itu apa yang dikatakan Sali dapat dijelaskan sebagai berikut. Dengan atensi suporter Indonesia yang luar biasa ketimbang Malaysia dan Thailand, Indonesia seharusnya dapat memaksimalkan nya menjadi apa yang disebut dengan industri sepakbola.

Tentu industri sepakbola berdampak kepada perputaran ekonomi tetapi dengan syarat pelaku sepakbola atau klub memperbaiki tata cara manajemen tim, termasuk fasilitas klub.

Sali mencontohkan apa yang terjadi di Thailand. Kendati kalah dalam antusias suporter, akan tetapi klub-klub di negara Gajah Putih itu melengkapi klub dengan ruang fisioterapi, ruang kebugaran dan lapangan latihan permanen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun