Seiring dengan kemajuan digital dalam segala bidang kehidupan, maka terjadi pula banyak komunikasi dari satu bangsa atau suku dengan bangsa atau suku lainnya di dunia atau di negeri kita sendiri.
Perkembangan peradaban yang begitu maju telah menyeret peranan manusia sehingga begitu rutin kita menggunakan bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Jika dengan bangsa-bangsa lain kita gunakan bahasa pergaulan dunia, yaitu terutama Bahasa Inggris.
Kekhawatiran akan tergerusnya Bahasa Ibu di serba digital ini, maka muncullah usulan diadakannya apa yang disebut dengan Hari Bahasa Ibu Internasional. Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day) lantas ditetapkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan waktu itu, jatuh pada setiap tanggal 21 Februari setiap tahunnya.
Kisahnya berawal dari seorang asal Bangli, Bangladesh, yang bernama Rafiqul Islam yang menulis surat pada 9 Januari 1998 kepada Kofi Annan untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan. Tanggal 21 Februari 1952 terjadi sejumlah genosida di Bangladesh kepada mereka yang berjuang untuk mempertahankan Bahasa Bangli.
Bahasa Ibu Anda apa?
Di Indonesia ada 718 bahasa daerah dan bahasa-bahasa lainnya yang dipakai. Sedangkan Bahasa Indonesia digunakan dan dipahami oleh 90% populasi. Namun Bahasa Indonesia bukanlah Bahasa Ibu bagi mereka.
Bahasa Ibu mereka adalah salah satu dari bahasa daerah ditambah dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa-bahasa lainnya di sini misalnya Bahasa Cina, India, Arab, Belanda, atau Inggris, dan sebagainya.
Ada 14 bahasa daerah dengan penutur terbanyak (minimal 1.000.000 penutur) di Indonesia berdasarkan BPS 2015. Di urutan ke 14 ditempati oleh Bahasa Gorontalo dengan 1 juta penutur. Sedangkan penutur terbanyak adalah Bahasa Jawa dengan 84,4 juta penutur.
Di tempat ke 2 adalah Bahasa Sunda dengan 42 juta penutur.
Nah, Anda sendiri Bahasa Ibu nya yang mana?
Dalam prosesnya, seorang ibu yang melahirkan anaknya, adalah seorang sosok yang paling dekat dan paling menyayangi anak yang dilahirkannya. Semenjak bayi, si anak diayun ambing, disusui, dibelai-belai penuh kasih sayang. Menginjak masa kanak-kanak, ibu juga yang sejatinya paling mengerti segala sesuatu yang dirasakan sang anak.