Religi adalah sebuah keniscayaan. Di pantai selatan Jawa ada mitos yang pantang untuk diusik keberadaannya. Konon jika dilanggar, maka dia akan hanyut terseret ombak ke tengah lautan.
Penguasa Pantai Selatan Nyai Roro Kidul sangat membenci warna hijau. Jika seseorang kedapatan mengenakan baju hijau itu, penguasa Pantai Selatan akan marah dan menyeretnya ke tengah lautan.
Sebelumnya, Nyai Roro Kidul adalah seorang wanita yang sangat cantik, dia adalah putri dari raja di Kerajaan Sunda. Karena kebencian ibu tirinya, lantas ibu tirinya memfitnah Roro Kidul yang menyebabkan Roro Kidul diusir ayahnya.
Tak mau kecolongan, seberapa kali mengunjungi Pantai Pelabuhan Ratu yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setidaknya saya selalu ingat dan tidak mengenakan baju hijau.
Dalam kunjungan ke Pelabuhan Ratu itu saya juga sempat masuk ke Samudera Beach Hotel yang terletak di pinggir pantai. Dari total kamar yang ada di Samudera Beach Hotel itu, ada satu kamar yang tidak boleh ditempati tamu hotel.
Kamar nomor 308 disediakan khusus untuk Kanjeng Nyai Roro Kidul. Di situ ada lukisan Sang Penguasa Pantai Selatan dengan sejumlah kemenyan dan sesajen untuk Sang Nyai.
Kemarahan Sang Nyai dengan menyeret seseorang dari pinggir pantai ke lautan ternyata seiring sejalan dengan ilmu pengetahuan.
Seperti diketahui gelombang yang datang dari tengah lautan ke pantai akan berbalik lagi ke tengah lautan, itu adalah apa yang disebut dengan "Rip Current", alias arus balik atau arus pecah.
Rip Current yang terjadi di pantai selatan ini sangat berbahaya dan mematikan. Di pantai selatan Jawa sering terjadi. Sebagai perbandingan, usla.org. melaporkan Rip Current di Amerika Serikat telah menelan korban lebih dari 100 orang tewas setiap tahunnya.
Besarnya Rip Current ditentukan dari beberapa faktor ini, yaitu angin, durasi angin, dan area pembangkit ombak (fetch).
Fetch di pantai selatan ini mencapai area 1.500 kilometer yang berhadapan dengan Samudera Hindia. Bandingkan dengan di Pantai Utara Jawa yang hanya 300-500 kilometer dari wilayah Pulau Kalimantan.