Menarik disimak sejarah tentang Kerajaan Majapahit, kerajaan yang digadang-gadang sebagai kerajaan yang terbesar di Nusantara yang pernah ada.
Kerajaan Majapahit yang eksis kurun 1293-1527 Masehi itu mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, dengan Perdana Menteri nya yang tersohor Gajah Mada.
Tokoh utama besarnya Majapahit adalah berkat ambisi Gajah Mada yang bersumpah dirinya tidak akan makan buah palapa sebelum seluruh wilayah Nusantara disatukan dibawah kekuasaannya.
Pada masa Hayam Wuruk (Raja Majapahit ke 4), Gajah Mada bahkan menaklukkan juga wilayah-wilayah Asia Tenggara, yaitu Filipina, Brunei (Darussalam), Singapura, Malaysia, bahkan Madagaskar (Afrika Timur). Nyaris hampir seluruh wilayah yang kini dinamakan Indonesia berhasil dikuasai oleh Gajah Mada.
Dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah itu maka Majapahit mengisi pundi-pundi kas mereka dengan menarik pajak dari wilayah kekuasaan mereka, di antaranya dengan menarik pajak atas komoditi-komoditi yang dibawa melintasi wilayah kekuasaan mereka.
Walaupun Majapahit mencapai masa keemasannya pada era Maharaja Sri Rajasanagara (gelar untuk Hayam Wuruk), akan tetapi itu sekaligus juga mulai meredupnya kerajaan yang beribukota di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur itu.
Sesudah Gajah Mada meninggal pada tahun 1364, Sri Rajasanagara masih dapat menaklukkan lagi wilayah Melayu, termasuk Palembang, ibukota Kerajaan Sriwijaya. Namun Sriwijaya sendiri masih bermasalah buat Majapahit, karena tidak seluruhnya runtuh.
Bukti adanya Majapahit dan kebesarannya dapat terlihat dari banyak warisan yang ditinggalkan kerajaan Hindu-Buddha terakhir itu. Candi Tikus, Candi, Brahu, Candi Cetho, Candi Sukuh, dan lainnya.
Berdirinya Majapahit ini berawal dari adanya perebutan tahta Kerajaan Singasari pada abad ke 13.
Kartanagara, Raja Singasari dibunuh oleh Jayakatwang dan tahta kekuasaannya diambil alih oleh Jayakatwang.
Sebelum dikudeta, Kartanagara sempat menolak untuk memberikan upeti kepada Kubilai Khan, kaisar dari Dinasti Yuan di Cina. Bukannya memberi upeti sebagai tanda takluk kepada Kubilai Khan, Kartanagara malah menganiaya utusan Dinasti Yuan.