Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nikita "Di Doa Ibuku Namaku Disebut" Kini Berperan sebagai Seorang Ibu, Kenapa?

26 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:53 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natashia Nikita (Foto oleh Pasteme)

Oh tidak, si pemilik toko tidak membalas kejahatan yang dilakukan si penjarah. Sepertinya si pemilik toko itu ingat pada ajaran Yesus jika kita harus mengampuni kesalahan orang yang menyakiti kita dan jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi balaslah kejahatan dengan kebaikan.

Betul saja. Si pemilik toko malah sangat berterimakasih kepada si penjarah, dan dia lantas mengangkat anak si penjarah itu, bahkan dia menyekolahkan si penjarah itu sampai ke perguruan tinggi.

Sejak masuk dapur rekaman (Di Doa Ibuku Namaku Disebut) usianya belum juga genap 8 tahun. Dalam perjalanannya kemudian, setiap lagu yang dibawakannya selalu menyentuh hati para pendengarnya dan sangat disukai baik oleh anak-anak, dewasa, maupun orang tua.

Tak sedikit para pendengarnya kerap meneteskan air mata ketika mendengarkan lagu-lagunya.

Dilihat dari genre nya, lagu-lagu Nikita kebanyakan bertempo lambat. Lagu-lagu Nikita yang mempunyai hobi membaca dan menonton film ini merupakan berkat sendiri  dan para pendengarnya mendapatkan kekuatan baru. Nikita menggunakan talenta nya bagi berkat banyak orang.

Kita berharap agar Nikita dipakai lebih lagi sebagai bejana Nya dan semakin memberkati banyak orang.

Prestasi lainnya yang diperoleh Nikita adalah AMI Awards 1998 sebagai penyanyi terbaik, dan Indonesian Gospel Music Award sebagai Best Female of The Year 2005.

Selamat Natal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun