Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Nokturia, Apa Itu? Anda Ternyata Kerap Mengalaminya

20 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 22 Desember 2020   10:56 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidur dibutuhkan oleh kita. Orang dewasa usia 18-65 tahun membutuhkan waktu tidur setiap harinya antara 7-9 jam. Sedangkan anak-anak usia 6-13 tahun membutuhkan durasi antara 9-11 jam.

Kelebihan atau kekurangan dari itu dapat menimbulkan sejumlah efek buruk bagi kesehatan seseorang.

Jangan anggap sepele masalah kekurangan tidur ini. Tidur yang berkualitas atau nyenyak memang lebih baik ketimbang tidur dengan gangguan-gangguan tertentu.

Gangguan yang dimaksud bisa berupa terbangun di malam hari, tidur yang sedikit-sedikit, atau pun sering buang air kecil.

Menarik menyimak sebuah penelitian yang dilakukan kepada sekitar 1.500 responden yang terdiri dari pria dan wanita serta dari berbagai kelompok usia.

Dari jumlah itu ternyata 60 persen di antaranya ternyata mengalami keluhan sering buang air kecil di malam hari, atau istilahnya nokturia.

Bukan hanya satu atau dua kali mereka terbangun ketika tidur untuk kencing, bahkan ada yang sampai enam atau delapan kali. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai sebab.

Minum air beberapa saat sebelum tidur ini juga dapat menyebabkan nokturia. Beberapa penyebab lainnya disebutkan ada yang karena mempunyai penyakit seperti diabetes, infeksi prostat, sedang hamil, atau karena efek samping obat-obatan tertentu.

Kurang tidur yang disebabkan karena apa pun itu, dapat menyebabkan keesokan harinya kita dapat kehilangan mood. Jika seorang pelajar atau mahasiswa, maka mereka kurang dapat menangkap pelajaran yang dihadapinya. Jika pekerja, mereka sulit untuk konsentrasi.

Lebih bahaya lagi jika Anda mengemudikan kendaraan, hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan lantaran kurang fokus.

Hasil survei yang disebutkan di atas mengatakan buang air kecil satu kali di malam hari adalah sama antara pria dan wanita.

Dua kali, pria lebih banyak ketimbang wanita. Lebih dua kali, pria lebih dominan lagi.

Di usia, ternyata mereka yang nokturia berusia antara 51 sampai 71 tahun.

Lebih menarik lagi jika diadakan penelitian lebih lanjut. Seperti apa yang diungkapkan oleh Harrina Rahardjo, seorang Staf Medis di Departemen Urologi FKUI/RSCM. Dalam konferensi pers yang digelar pada Jum'at (18/12/2020) berjudul "Nokturia dan Nokturnal Euresis".

Harrina menyebutkan perlu diketahui lebih lanjut berapa liter air yang diminum oleh seseorang dalam waktu 3x24 jam misalnya, berapa cc urin yang dikeluarkan setiap kali mereka berkemih.

Jenis gangguan tidur lainnya selain sering buang air kecil adalah alergi atau kesulitan bernafas, sedang sakit umpamanya sakit sendi atau sakit pinggang.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan efek samping, nokturia ini. Mengapa wanita hamil mengalami nokturia?

Hal itu dapat dijelaskan karena semakin membesarnya rahim maka itu akan mengakibatkan tekanan kepada kandung kemih. Nah, tekanan inilah yang menyebabkan wanita hamil nokturia.

Entah darimana datangnya, untuk mencegah terbangun di malam hari di saat waktu tidur, saya sering membuang, alias menghabiskan urin sebelum tidur. Dan upaya itu memang berhasil, tidak terganggu ingin berkemih di waktu tidur.

Tetapi masih ada gangguan lain. Berandai-andai, gangguan itu karena diserang dan digigit nyamuk, atau ada tiba-tiba suara yang mengagetkan, dan karena kedinginan akibat hujan yang turun.

Kebetulan, sejumlah sumber yang saya baca, memang untuk mencegah nokturia itu adalah salah satunya dengan buang air kecil sebelum tidur.

Anjuran lainnya adalah jangan mengonsumsi alkohol atau minuman yang mengandung kafein. Karena menurut mereka, alkohol dapat mendorong urin untuk keluar. Sedangkan kafein oleh sesuatu sebab bisa menyebabkan tubuh tidak dapat mengontrol laju urin.

Sepintas memang sering kita dengar ucapan seseorang yang mengatakan ingin berkemih terus karena banyak ngopi.

Secara ilmiah medis, memang benar banyak ngopi mendorong kita sering ingin berkemih.

Pesan itu juga menyarankan agar menghindari kebiasaan ngemil sebelum tidur. Apalagi mengkonsumsi makanan yang asin-asin. Karena makanan asin dapat menyebabkan tubuh selalu merasa haus dan ingin minum.

Seperti hasil survei di atas (mereka yang berusia 51-71 tahun nokturia). Sepertinya usia tua juga salah satu faktor yang menyebabkan sering buang air kecil di malam hari di waktu tidur.

Halodoc.com membenarkan hal tersebut. Salah satu penyebab nokturia adalah karena usia tua.

Ada "mitos" juga yang mengatakan sering ingin kencing lantaran cuaca yang dingin, seperti musim hujan sekarang ini. Itu juga dapat dibenarkan karena ada penjelasan ilmiahnya.

Harrina pula kurang puas dari hasil survei itu, karena belum diketahui mereka yang nokturia itu penyebabnya apa. Apakah karena diabetes, menopause, atau gagal ginjal.

Seperti umumnya diketahui ciri-ciri dari seorang pengidap diabetes salah satunya adalah sering ingin berkemih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun