Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suku Lingon Bermata Biru, Misteri yang Belum Terpecahkan, Ada Apa dengan Mereka?

18 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 18 Desember 2020   10:28 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Lingon yang nyentrik (suara.com)

Mulai abad ke 4 Masehi di Nusantara mulai bermunculan kerajaan-kerajaan dari Hindu Budhha. Jika kerajaan dan rajanya beragama Hindu atau Buddha, perlahan-lahan rakyat di Nusantara terdampak juga. Mereka mulai menganut agama itu.

Sedangkan Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh orang-orang dari Persia (Iran sekarang). Dalam lawatan dagangnya orang-orang Persia masuk ke Nusantara pada sekitar ke 13, setelah sebelumnya mereka singgah dulu di Gujarat, India.

Dalam perkembangannya kemudian, hingga masa modern ini, agama Islam menjadi mayoritas di Indonesia. Mereka umumnya sudah memeluk salah satu agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing, Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan sebagainya.

Namun dalam perkembangannya, hingga kini masih ada segelintir masyarakat yang belum terjamah oleh salah satu agama tersebut.

Secara kasat mata, kita juga masih melihat mereka yang percaya kepada pemujaan leluhur atau benda-benda dengan cara mereka masing-masing.

Dan salah satu suku yang dimaksud adalah yang sedang kita bicarakan saat ini, yaitu Suku Lingon. Mereka ternyata masih animisme dan dinamisme.

Hasrat ingin tahu apa yang menyebabkan Suku Lingon ini nyentrik, terutama bermata hijau yang konon indah. Apakah pernah ada penelitian yang menyelidiki mengapa mereka nyentrik?

Dalam suatu kesempatan, orang-orang Lingon sempat menganut agama Katolik yang diajarkan oleh misionaris dari Portugis. Namun mereka balik lagi ke kepercayaan semula yaitu animisme dan dinamisme lantaran mereka harus beradaptasi dengan lingkungan.

Jika Anda ingin menemui suku nyentrik ini, maka itu tidak semudah apa yang diperkirakan. Karena mereka bermukim di hutan-hutan belantara yang jauh dari jangkauan manusia modern.

Melihat fisik demikian, maka timbul teori jika mereka masih keturunan Ras Kaukasoid yang ada di benua biru Eropa. Dan dugaan mereka juga banyak yang kawin dengan orang-orang Eropa, dalam hal ini orang-orang Portugis.

Dahulunya konon ada serombongan orang Portugis yang kapalnya terdampar di Halmahera. Lantaran sesuatu sebab, orang-orang Portugis itu lantas harus menetap di pulau itu, bahkan mereka akhirnya memasuki hutan belantara dan nampaknya di sinilah mereka bertemu dengan orang-orang Lingon dan kawin dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun