Para pengikut Imam Besar Habib Rizieq Shihab mendapatkan pukulan telak, ini dikarenakan artis kondang Nikita Mirzani mengatakan dan menghina HRS sebagai "tukang obat".
Diperlakukan seperti itu, rekan HRS, Ustaz Maheer At-Thuwailibi mengancam akan mengerahkan 800 personel FPI untuk menggeruduk rumah Nikita di kawasan Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Tapi tanpa diminta, polisi lantas berpatroli di sekeliling rumah Nikita untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan personelnya akan tetap terus berpatroli sampai situasi kondusif lagi.
Tidak mau kecolongan, ibu-ibu yang hendak menyambangi rumah mewah Nikita bahkan langsung dihadang oleh aparat.
Menanggapi hal tersebut, "Nyai" mengatakan dirinya adalah aset negara, karena terbukti dia dilindungi oleh polisi.
Nikita Mirzani memposting fotonya sedang tersenyum di Instagram, Senin (16/11/2020) sembari menuliskan kata "ASET NEGARA".
Nikita tidak gentar melawan Habib Rizieq Shihab yang banyak pengikutnya. "Kan sudah dikasih tau, saya itu aset negara yang mesti dijaga," tulis Nikita.
Keberanian Nikita menyerang HRS memang patut diacungi jempol. Di saat pemerintah tidak berani kepada HRS, misalnya tidak tegas dalam larangan berkerumun yang melanggar protokol kesehatan, maka muncullah sosok Nikita yang cerdas.
Akibat takutnya pemerintah kepada HRS, hal tersebut berakibat dicopotnya dua Kapolda yang dituduh bertanggungjawab atas kerumunan orang yang mengabaikan protokol kesehatan dari para pengikut HRS.
Dua Jenderal yang dicopot itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahradi.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengonfirmasi dicopotnya kedua Jenderal itu karena tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan.