"Kurang ajar". Apa itu? Kata ini diucapkan oleh pentolan FPI Habib Rizieq Shihab. Lantas apa yang dimaksudkan oleh Raja Besar tersebut?
Mendaratnya Sang Imam untuk pertama kalinya setelah tiga setengah tahun di negeri orang tak pelak mendapat sambutan yang luar biasa dari para pendukungnya, Sang Imam menginjakkan kaki di Bandara Soekarno-Hatta bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember 2020.
Kedatangannya kembali berkumpul dengan sesama saudara se tanah air kini dengan nuansa baru yang dirasakan Sang Imam dan para pengikutnya, Habib Rizieq Shihab kini sudah punya SP3. Jadi kaitan hukumnya sudah dianggap selesai.
Namun lantas muncul ke permukaan yang dipermasalahkan. Dua prajurit TNI masing-masing Serka BDS dan Kopda Asyari yang tentunya bertugas sebagai penjaga keamanan negara, tetapi mereka malahan ikut menyambut kedatangan Sang Imam HRS.
Dalam tayangan video berdurasi 24 detik terlihat Serka BDS menyanyikan lagu keagamaan yang berisi sanjungan kepada HRS. Serka BDS terlihat memakai topi khas TNI dan memakai PDL (Pakaian Dinas Lapangan) TNI.
Sedangkan Kopda Asyari yang merekam sendiri video 17 detik menyampaikan jika dirinya bersama dengan Habib Rizieq Shihab. Atas perbuatannya itu Kopda Asyari dikenai sanksi administratif dan tahanan 14 hari.
Serka BDS pun sami mawon, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma mengatakan Serda BDS akan juga diberi sanksi dan mendapat peringatan dari komandannya.
Di sinilah cikal bakal Habib Rizieq Shihab meneriakkan "kurang ajar". HRS yang mendengar dua prajurit TNI yang ditahan gara-gara menyambut dirinya mengatakan penahanan itu seperti tindakan yang dilakukan kepada pengusaha Dato Sri Tahir.
"Ditangkap, ditahan, diborgol ini tindakan yang tidak baik. Masa mengucapkan selamat datang saja harus ditangkap. Kurang ajar," kata Habib Rizieq Shihab, Sabtu (14/11/2020) malam, disiarkan channel YouTube Front TV, pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta.
Sementara itu di Jakarta, Minggu (15/11/2020) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono mewanti-wanti kepada provokasi yang diucapkan oleh HRS dengan mengatakan kurang ajar. Hadi Tjahjono kembali mengingatkan tugas prajurit TNI adalah untuk mengamankan negara. Jangan sekali-kali membuat musuh bernafas.
Habib Rizieq Shihab dalam politik adalah oposisi. Terlebih para analis asing sering menyebut-nyebut kata itu. Seperti tulisan di media Australia terkait kedatangan kembali HRS di Bandara Soekarno-Hatta dari Arab Saudi.