Mereka tidak punya apa-apa lagi, kecuali kemerdekaan!
Nampaknya bisingnya isu yang merebak ini didengar oleh Julio Tomas Pinto. Dia adalah mantan Menteri urusan Pertahanan Timor Leste.
Di Twitternya @JulioPinto72 Pinto menulis jika Timor Leste memiliki banyak masalah. Kendati demikian, dia yakin selalu ada jalan keluar buat negaranya.
Menurutnya sebagai negara baru Timor Leste masih berjuang untuk bangkit, terlebih lagi pandemi Covid-19 sekarang ini membuat perekonomian rakyat Timor Leste semakin terpuruk.
Itulah kondisi munculnya rumor jika Timor Leste ingin kembali ke pangkuan ibu Pertiwi.
"Mohon maaf, lebih baik mengurus Indonesia saja daripada memfitnah Timor Leste. Sampai kapan pun Timor Leste tidak akan balik lagi menjadi NKRI. 78 persen rakyat Timor Leste melalui referendum sudah memilih merdeka, Timor Leste tidak akan kembali ke masa lalu," tulis @JulioPinto72.
Yang bersangkutan, Julio Pinto adalah jebolan Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Indonesia. Jadi dengan demikian, Julio Pinto memang fasih berbahasa Indonesia.
Berbicara soal Bahasa Indonesia ini, apakah menurut Anda Bahasa Indonesia masih dipergunakan di Timor Leste sekarang?
Seperti diketahui, sejak lepas dari Indonesia, Bahasa Indonesia tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah di Bumi Lorosae.
Pada kenyataannya, di Timor Leste sekarang ada empat bahasa yang dipergunakan, yaitu Bahasa Tetun (bahasa lokal setempat), Bahasa Inggris, Bahasa Portugis (yang digunakan sebagai bahasa pemerintahan), dan Bahasa Indonesia (yang digunakan sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perdagangan).
Bahkan kabarnya, warga Timor Leste lebih menyukai film-film dan sinetron Indonesia yang ditayangkan stasiun-stasiun televisi Indonesia, yang mereka tangkap lewat televisi berbayar ketimbang hiburan dalam bahasa Portugis.