Pada waktu Pak Marijoen membawa boneka si Koko.
Sepulang dari negeri Paman Sam, Gatot banyak memperdalam ilmunya dengan membaca buku-buku tentang ventriloquist ini, bahkan Gatot dihadiahi kaset tentang ilmu mengeluarkan suara dari dalam perut itu dari Bing Rahardja.
Namanya semakin dikenal orang sebagai pesulap sekaligus ahli ventriloquist setelah dia mengisi acara anak-anak di TVRI pada era 70-80an. Dalam penampilannya, Gatot kerap membawa boneka yang dinamakan Si Tongki.
Ketika Si Tongki diajukan pertanyaan apa pun, Si Tongki selalu menjawab nya dengan komentar-komentar yang lucu. Banyak para penonton, termasuk anak-anak sangat menunggu-nunggu Gatot Soenjoto beraksi dengan pertunjukan sulap atau bercanda dengan Si Tongki.
Banyak menghibur terutama anak-anak, karena komentar-komentar lucu yang dikeluarkan Si Tongki.
Pengamat musik Stanley Tulung menceritakan jika Gatot Soenjoto pernah satu grup band bersama Bob Tutupoly di grup Bhineka Ria Surabaya.
Di Grup Band Los Morenos, Gatot Soenjoto dikenal selalu bergaya Elvis Presley, baik dari kostum (celana cut brai) maupun dari kacamata yang digunakan Elvis.
Gatot Soenjoto sendiri menceritakan jika dia mulai menulis lagu sejak 1963 dan banyak belajar dari pemusik-pemusik lainnya seperti Mochtar Embut, Jack Lesmana, dan Bing Slamet.
Berbagai alat musik mampu dia mainkan.
Deva Permana, anak dari Gatot Soenjoto menuliskan rasa kehilangan ayahnya di akun Facebook @Indonesia Multi Entertainer Gatot Soenjoto & Tongki. Deva Permana yang juga seorang drummer dan berkiprah lama di Australia mengungkapkan rasa dukanya dan kehilangan yang begitu mendalam atas kepergian ayahnya.
Salah satu sosok yang dua kali kehilangan sahabatnya sesama seniman adalah gitaris Dewa Budjana.