Sama seperti tim-tim lainnya, Belanda pun mulai start lagi setelah 10 bulan lamanya mereka vakum akibat wabah pandemi korona yang pandemi.
Seiring dengan ditinggalkannya Tim Oranye oleh Ronald Koeman, pasalnya kini Koeman menjadi pelatih Barcelona, jabatan pelatih di Timnas Belanda pun untuk sementara diserahkan kepada asisten Koeman, Dwight Lodeweges.
Jadi laga melawan Polandia di Liga Nasional Eropa Grup 1 Liga A yang digelar di Johan Cruyff Arena (leg pertama), Sabtu (5/9/2020) dinihari WIB adalah lembaran baru bagi  Memphis Depay dkk.
Keahlian taktik Lodeweges sudah terlihat ketika dia menjadi asisten Ronald Koeman di babak penyisihan grup Nations League 2018 lalu, di Veltins Arena, Gelsenkirchen, Jerman, bulan Nopember.
Pada laga melawan tuan rumah itu, Koeman yang menerapkan formasi 4-2-3-1 (formasi ini juga yang diterapkan ketika pasukan Koeman mengalahkan Perancis 2-0 sebelumnya), kali ini gawangnya malah dibobol Die Mannschaft sebanyak dua kali di babak pertama.
Tim Oranye baru sempat memperkecil ketinggalan di menit ke 85 lewat Quincy Promes. 1-2.
Pada saat itu, ide pun muncul dari Lodeweges. Lodeweges memberikan tulisan 3-2-3-2 di secarik kertas kecil yang diberikan kepada Koeman. Kertas itu lantas diberikan kepada bek Kenny Tete. Tete meneruskan kertas tersebut kepada Virgil Van Dijk.
Tulisan 3-2-3-2 itu adalah kode dimana Belanda harus merubah formasinya menjadi 3-2-3-2.
Segera bertindak mengikuti kertas itu, pada menit ke 90, Van Dijk pun mencetak gol di menit ke 90 yang menjadikan kedudukan menjadi imbang 2-2. Belanda pun terhindar dari kekalahan.
Sebuah kecerdikan dari Lodeweges.
Tugas Lodeweges kini adalah meneruskan prestasi yang ditinggalkan Koeman serta menghidupkan kembali irama permainan yang hilang semenjak adanya wabah pandemi Covid-19.