Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sepeda Kreuz, "Brompton" Made in Bandung Naik Daun

29 Juni 2020   09:17 Diperbarui: 29 Juni 2020   10:18 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepeda Kreuz (lifestyle.kompas.com)


Selain menyorot "Dirgahayu 1" "Dirgahayu 2" dst di KOMPAS, Senin, 29 Juni 2020, di halaman 11 ada artikel "Pesepeda, Ayo Dipakai Maskernya".

Saat Walikota Surabaya Tri Rismaharini berpapasan dengan para pesepeda (Minggu, 28 Juni 2020) di Jalan Tunjungan, Surabaya, para pesepeda dikagetkan teriakan "ayo pakai maskernya" yang dilantangkan lewat pengeras suara dari mobil yang membawa Risma.

Salah seorang penggowes, Dea (37) mengatakan masker selalu dipakai sesuai anjuran WHO dan menurutnya masker tidak terlalu mengganggu pernapasan.

Selain masyarakat awam, demam bersepeda juga menjangkiti para artis.

Umumnya para selebriti menggunakan sepeda lipat di gowesnya. Warna sepeda pun beragam, ada yang berwarna hitam, merah, dsb.

Dari kostum, ada yang mengenakan topi, ada yang barengan dengan anaknya, atau istrinya, dsb.

Tora Sudiro, Hito Caesar, Ananda Omesh, dan Chicco Jerikho.

"Bersepeda dengan anak saya," kata Chicco.

Nikita Mirzani mengatakan mempunyai sepeda Brompton 3 buah karena Nikita mengaku keranjingan banget bersepeda. Menurutnya, harga sepeda Brompton miliknya sebuah Rp 64 juta.

"Klab pada tutup, tidur cepat, pagi bangun main sepeda, ini yang membuat keranjingan bersepeda, dan buat kesehatan juga" kata Nikita yang baru selesai gowes 30 km.

Sepeda alat transportasi yang murah dan ramah lingkungan.

Di saat memasuki new normal, sepeda menjadi pilihan terutama bagi masyarakat menempuh jarak yang tidak terlalu jauh.

Sekarang kita sering mengenal istilah CFD (Car Free Day) yang dibuka oleh Pemda DKI untuk para pengguna sepeda.

Pada Minggu (26/6/2020) CFD ditetapkan di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk.

Seorang pesepeda mengatakan merasa nyaman bersepeda di area CFD itu. Cukup banyak aparat yang mengarahkan penggowes ke arah jalur sepeda.

Vita (39), pesepeda, mengatakan banyak pengaturan yang bagus sekali demi kenyamanan pesepeda dan pelari.

Pesepeda lainnya, Syahrul (37), mengatakan jalur sepeda di Hayam Wuruk lebih pendek daripada di Sudirman. 

Pesepeda lainnya berharap kawasan CFD Hayam Wuruk dan Gajah Mada bisa diperluas.

Dalam pedoman bagi penggowes pemula, praktisi kesehatan dr Falla Adinda memberikan beberapa tips yang harus dicatat.

Di antaranya adalah pemilihan jenis sepeda, budget,  jarak, pemanasan, dan protokol kesehatan.

Menurut dr Falla penggowes pemula tetap harus mengikuti aturan protokol kesehatan dan wajib mengenakan masker.

Dia juga mengatakan pemanasan sebelum bersepeda merupakan hal yang penting.

Pemula juga harus memperhatikan budget untuk membeli sepeda.

Jenis sepeda juga harus diperhatikan.

"Apa hobi dan tujuan kalian (pemula). Jika menggowes untuk melihat-lihat kota, bisa dipilih sepeda lipat, " kata dr Falla, Kamis (25/6/2020).

Dari Bandung, Jawa Barat, dilaporkan penjualan sepeda "Brompton made in Bandung" laku keras.

"Hari Jum'at kemarin ada 100 yang beli," kata penjual sekaligus pemilik sepeda Kreuz, Yudi Yudiantara, Minggu (28/6/2020) di Bandung.

Disebut "Brompton" karena Kreuz miliknya mirip dengan sepeda mahal buatan Inggris itu. Sepeda lipat.

Namun Brompton buatan Inggris itu sangat mahal harganya dan hanya orang-orang berduit di Indonesia saja yang mampu membelinya. Harga satu buah sepeda Brompton bisa mencapai Rp 60 juta (sesudah masuk ke Indonesia).

Akan tetapi "Brompton" buatan Bandung cukup terjangkau harganya.

"Buat frame dijual Rp 3,5 juta, kalau sampai sepeda jadi Rp 8-10 juta," kata Yudi Yudiantara di workshopnya di Bandung, Minggu (28/6/2020).

Yudi menjelaskan Kreuz dalam bahasa Jerman artinya melintas. Sedangkan dihubungkan dengan bahasa Sunda Kreuz itu "kareeus" yang artinya kebanggaan. Atau bisa juga Kreuz itu singkatan dari Kreasi Urang (orang) Sunda.

Bukan saja seorang pengarang atau penulis puisi yang harus mempunyai ide untuk membuat karyanya. Yudi mengatakan dia mendapat ide untuk membikin sepeda yang prototipe dengan sepeda  Brompton.

Ide itu menurutnya muncul tahun lalu (2019). Lantas pada bulan Desember 2019 dimulailah kerja Yudi membuat sepeda Kreuz, dengan prototipe Brompton.

Proses produksinya berjalan satu bulan, sehingga akhir Januari 2020 selesai.

Pada akhir Pebruari lalu diadakan test ride ke Solo, Surabaya, dan sekitarnya.

Yudi tak menyangka ketika dia menunjukkan sepeda kreasinya kepada komunitas sepeda di Solo mendapatkan animo yang sangat besar.

"Dapat langsung animo yang besar, bahkan orang Solo ada yang langsung pesan," ujar Yudi waktu itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun