Relasi antara Amerika Serikat dan Cina kian bertambah panas.
Amerika Serikat melakukan tindak balasan atas apa yang dilakukan Cina.Â
CNBC melaporkan pemerintah Cina sudah mengeluarkan larangan secara resmi kepada dua maskapai penerbangan asal Amerika, yaitu United Airlines dan Delta Airlines untuk memasuki wilayah negara tirai bambu itu dari tujuan manapun, berlaku mulai 1 Juni akibat wabah korona.
Tersinggung oleh sikap Cina, atas perintah Presiden Donald Trump, Departemen Perhubungan AS pada Rabu (3/6/2020) mengeluarkan pernyataan akan menghukum maskapai penerbangan asal Cina dengan melarang mereka memasuki wilayah negara Paman Sam itu dan efektif berlaku mulai Selasa (16/6/2020).
Sudah tidak sabar, Trump bahkan ingin larangan itu diberlakukan lebih cepat lagi, Trump bisa saja mempercepatnya.
Langkah balasan Trump itu dinilai oleh beberapa pengamat sebagai upaya Trump untuk menekan Cina yang tidak mengijinkan pesawat AS terkait virus Covid-19 yang mulai merebak dari Wuhan.
Mereka juga menilai langkah Trump tersebut sudah menyimpang dari keinginan AS yang sebelumnya akan mempermudah maskapai-maskapai asing terbang tanpa persyaratan yang berat.
Namun Washington menuduh Beijing sudah melanggar perjanjian penerbangan yang diteken oleh maskapai dari kedua negara pada tahun 1980.
Maskapai-maskapai Tirai Bambu yang dilarang itu antara lain Xiamen, China Southern, China Eastern, Hainan Airlines Holding, dan Air China yang selama ini melayani rute penerbangan ke AS.
Sebelum wabah mulai ramai, dalam sepekan ada rerata sekitar 326 penerbangan antara AS-Sino.
Sementara maskapai negeri Paman Sam (termasuk American Airlines, Delta, dan United) berhenti terbang, maskapai negeri Tirai Bambu masih tetap aktif kendati jadwalnya dipangkas menjadi 20 sepekan pada Pebruari dan 34 penerbangan per pekan pada Maret 2020.