Virus korona yang berawal dari Wuhan, Cina telah berkembang dan merajah dunia menjadi pandemi dan sudah menelan banyak korban. Manusia dari semua pihak dan golongan kebingungan dan dibuat depresi karena diberlakukannya stay at home, physical distancing, social distancing, dan lockdown.
Juga PPSB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Mereka dihimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun atau air mengalir, memakai masker, menjaga daya tahan tubuh, mengonsumsi gizi seimbang, dan menjaga etika batuk yang benar.
Berhubungan dengan Ramadhan dan Idul Fitri, Presiden Jokowi mengeluarkan himbauan agar umat Islam melakukan aktivitas Ramadhan dan Idul Fitri di rumah saja dengan tidak berkerumun lebih dari lima orang.
Dan pemerintah juga mengeluarkan larangan untuk mudik lebaran 1 Syawal 1441 Hijriyah.
Tentu saja adanya pembatasan untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 itu, menimbulkan berbagai pola kehidupan yang berbeda dari biasanya, termasuk di antaranya dalam googling atau mengakses situs-situs internet tertentu.
Menarik disimak riset yang digelar marketplace asuransi lifepal.co.id yang ingin mengetahui lalulintas atau traffic dari sejumlah situs penyedia jasa dari berbagai kategori, seperti situs lowongan kerja, media pemberitaan, media kesehatan, belanja daring, dan dari traveling.
Menggunakan similarweb, lifepal mengambil tiga sampai lima situs teratas dari setiap kategori penyedia jasa sebagai sampel riset.
Alhasil, terdapat traffic yang bervariasi dari satu penyedia jasa dengan penyedia jasa lainnya. Ada traffic yang menunjukkan kenaikan, ada juga traffic yang menunjukkan penurunan.
1. Situs lowongan pekerjaan sepi
Akibat adanya aturan lockdown perusahaan menjadi sepi aktivitas dan pengaruhnya banyak karyawan yang dirumahkan.Â