Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sandiaga Kenang Djoko Santoso, Merah Putih lah yang Harus Didahulukan

11 Mei 2020   09:46 Diperbarui: 11 Mei 2020   09:49 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal TNI Djoko Santoso (news.detik.com)


Kabar duka datang, Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik bangsa.

Djoko Santoso, mantan Panglima TNI, dan mantan Ketua Umum PBSI meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) WIB pagi.

Anggota Fraksi Gerindra di DPR, Habiburokhman, membenarkan dukacita tersebut.

"Innalilahi... Bapak Djoko Santoso berpulang ke Rahmatullah," kata Habiburokhman, Minggu (10/5/2020).

Habiburokhman mengatakan sebelumnya Bapak Djoko Santoso sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta karena diduga mengalami pendarahan otak.

Dari artikel yang saya baca di sebuah media online beberapa hari lalu, memang mantan "anak buah" Susilo Bambang Yudhoyono itu naik meja operasi karena perdarahan otak. Berita di detik.com tersebut bertanggal Senin, 4 Mei 2020.

Namun Minggu pagi, beliau tak kuasa menahan derita, beliau akhirnya berpulang ke Rahmatullah pada Minggu pagi (10/5/2020) dalam usianya yang ke 67 tahun.

Jenderal TNI Djoko Santoso, M.Si. menjabat Panglima TNI dari 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Merunut ke belakang, sebelumnya, "Djoksan" - demikian terkadang rekan-rekannya menyebut - menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 18 Pebruari 2005 hingga 28 Desember 2007.

Letjen TNI Djoko Santoso dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, pada 8 September 1952.

Nama Djoko Santoso mulai dikenal ke permukaan karena berhasil meredam konflik politik di Maluku semasa menjabat sebagai Panglima Kodam XVI Pattimura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun