Di tengah pandemi korona sekarang ini sudah banyak dibahas tentang gejala-gejala yang muncul seseorang tertular virus Covid-19.
Adapun gejala-gejala itu adalah kelelahan, mata merah, sakit tenggorokan, sesak nafas, berkurangnya indera pengecap, indera penciuman berkurang, batuk dan pilek, serta mengalami gejala demam tinggi.
Para ahli lantas menemukan lagi gejala-gejala seseorang terkena virus korona yang baru, yaitu gejala virus korona yang menyerang lansia (lanjut usia).Â
Para manula itu kelihatan tidak aktif. Mereka mungkin kehilangan nafsu makan, tidur lebih banyak dari biasanya. Bisa juga mereka bingung dan apatis kehilangan orientasi terhadap lingkungan mereka.
Dr Camille Vaughan, Kepala Seksi Gerontologi dan Geriatric di Emory University, Georgia, Inggris, mengatakan gejala-gejala terserang virus korona pada lanjut usia mirip dengan gejala stroke, yaitu pusing (kehilangan keseimbangan), cadel (kesulitan berbicara, berbicara tidak jelas), kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain dan pingsan.
"Manula tidak memiliki gejala yang khas, tapi kami melihatnya seperti gejala orang biasanya yang terkena Covid-19," kata Vaughan, Jum'at (24/4/2020) kepada CNN.
Alasan mengapa lansia yang terkena virus korona memiliki gejala yang sama seperti stroke dijelaskan oleh dua orang pakar kesehatan.
Dr Kira Rubtsova, seorang peneliti di National Jewish Health di Denver, Amerika Serikat dan Dr Aaron Glatt (Ketua Departemen Kedokteran di Rumah Sakit Komunitas Nassau Selatan) mengatakan hal itu disebabkan karena sistem imunitas pada lansia mengalami penurunan.
Respon imunitas pada manula tumpul dan kemampuan mereka untuk mengatur temperatur tubuh dapat diubah.
"Sistem imunitas pada orang yang semakin menua, termasuk Sel T semakin sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya," tutur Dr Kira Rubtsova.
Rubtsova mengatakan Sel T, sel darah putih, dan antibodi yang dihasilkan lansia menjadi jauh lebih sedikit. Karenanya jadi memperlambat penyembuhan ketika tertular korona.