Sebelumnya, sebuah media online yang sempat saya baca, Rabu (15/4/2020), melaporkan mantan perenang nasional Lukman Niode ditetapkan berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) korona dan sedang dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan Jakarta.
Salah satu teman Niode mengatakan dalam tubuh pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1963 ada bakteri di ususnya dan sudah menyebar sampai ke paru-parunya.
Teman Niode tersebut bahkan mengatakan, Niode harus menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan. "Obat-obatan sudah diberikan maksimal" kata orang yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Tidak mampu menahan sakitnya, beberapa media online akhirnya mengabarkan bahwa mantan pemegang rekor Asia gaya punggung itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pelni pada Jum'at (17/4/2020) sekitar jam 13.00 WIB. Pada usianya yang ke 56.
Begitu mendengar wafatnya Luki (sapaan Lukman Niode), orang-orang yang dekat dengannya merasa terpukul serta kehilangan seorang sosok olahragawan yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia renang.
Wisnu Wardana, teman dekat Luki dan sesama perenang nasional, mengenang kembali ingatannya dengan Luki. Wisnu mengatakan, ketika dirinya mengantongi medali emas di SEA Games Singapura 1993, Luki banyak memberikan masukan dan selalu mendampinginya.
Hal senada diungkapkan Harlin Rahardjo, wakil ketua umum PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia). Harlin mengenang Luki sebagai seorang olahragawan yang membawa harum nama bangsa, seorang olimpian, ataupun sebagai seorang pembina olahraga.
Prestasi yang paling fenomenal yang diraih Luki adalah ketika Luki berhasil menembus babak semifinal Olimpiade Los Angeles 1984.
Kendati PDP Covid-19, namun hasil rapid test dan swab test menyatakan Lukman Niode negatif Covid-19. Akan tetapi keterangan lain diperoleh dari keluarga Luki.
Kakak Luki, Idrus mengkonfirmasi kalau kakaknya itu positif korona.
Pihak keluarga Lukman menuturkan Lukman sudah beberapa kali bolak-balik ke rumah sakit dari tiga rumah sakit, Pelni, Pondok Indah, dan Setia Mitra. Dua kali dites di RS Pondok Indah, hasilnya negatif.