South China Morning Post melaporkan data jumlah orang yang mati terkait wabah virus korona Wuhan yang menghebohkan dunia dan mulai marak menyebar sejak awal tahun ini.
Adapun hingga Sabtu (22/2/2020) total jumlah orang yang mati karena virus misterius itu berjumlah 2.250 orang yang tersebar di negara-negara di seluruh dunia.
Tentu saja, jumlah kematian terbesar ada di Cina, yaitu 2.236 orang. Selanjutnya, 4 orang di Iran, 3 orang di Jepang, 2 orang di Hong Kong dan Korea Selatan, dan 1 orang di Filipina, Perancis, dan Taiwan.
SCMP juga melaporkan jumlah orang yang terpapar virus korona Covid-19 ini terus bertambah di seluruh dunia, hingga Sabtu kemarin sudah tercatat 76.901 orang.
CNN melaporkan pada Kamis (20/2/2020), di propinsi Hubei, sudah ditemukan 413 kasus baru. Dan jumlah itu diprediksi bakal bertambah. Seperti diketahui, propinsi Hubei merupakan wilayah dimana kota Wuhan berada. Kota Wuhan di propinsi Hubei ini merupakan biang kerok dan asal mula terjangkitnya manusia-manusia di Cina dan seluruh dunia oleh si misterius.
Namun ada cerita di setiap musibah.
Sejauh yang dapat ditangkap, ada 6 orang dokter yang meninggal dalam tugas kemanusiaannya berupaya menyembuhkan mereka yang terjangkit virus korona Covid-19. Selain ada lebih dari 3000 orang staf perawatan yang terserang si misterius.
Di luar Cina, wabah terbesar menjangkiti Korea Selatan. Hingga Sabtu (22/2/2020) sudah ditemukan lebih dari 339 kasus.
Kota Daegu di Korea Selatan sudah menjadi kota hantu. Daegu merupakan kota paling parah terjangkit virus ini. Dimana di sana ditemukan dua orang meninggal. Bahkan pemerintah Korea Selatan telah menetapkan Daegu serta sekitarnya sebagai "wilayah pengaturan khusus".
Dari sejumlah dokter yang meninggal tertular virus ketika sedang membantu mereka yang terserang, ada seorang di antaranya yang memunculkan simpati besar media sosial.
Dokter Peng Yinhua, yang bertugas di Rumah Sakit Jingxia, Wuhan, terpaksa menunda pernikahannya karena dia akan menolong pasien virus korona.