Kepedihan Tati juga bertambah seiring pudarnya kenangan orang pada dirinya yang dulu mengharumkan nama bangsa. Menurut Tati, PBSI saat ini juga bahkan tidak pernah menemuinya lagi.
Mengenai kekuatan tunggal putri sekarang ini, Tati merasa miris. Menurutnya, tunggal putri sekarang hanya sekali-sekali saja berprestasi, tidak seperti dulu.
"Kalau ambil pelatih dari luar sama saja, pelatih dalam negeri bagus-bagus, bahkan banyak yang ditawarkan melatih di luar negeri," tutur Tati.
Dan sosok pahlawan Piala Uber tersebut kini sedang dirawat di rumah sakit.
Juniarto kembali mengulangi permohonannya, agar PBSI dan pemerintah mau membantu Tati dalam biaya pengobatan Tati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H