Nama itu muncul belakangan karena diincar Barcelona untuk menggantikan posisi Ernesto Valverde yang dipecat oleh bos El Barca, Josep Bartomeu. Akan tetapi Hernandez menolak pinangan tim yang digelutinya sebagai pemain di nyaris separuh karier profesionalnya.
Bukannya apa-apa, menjadi pelatih di Barcelona sudah menjadi impiannya yang tertunda.
Pemain yang akan genap berusia 40 tahun pada 25 Januari 2020 itu kini masih terikat kontrak sebagai pelatih di Al Sadd FC, Qatar, sejak 2019 lalu.
Sejak pria kelahiran Spanyol itu meninggalkan Barcelona pada 2015, sebagai pemain dia bergabung dengan Al Sadd. Mantan pemain Timnas Spanyol ini mempersembahkan empat gelar bagi Al Sadd FC.
Yaitu, Qatari Super Cup pada 2017, Qatar Cup (2017), Emir of Qatar Cup (2017), dan Qatar Strars League (2018-2019).
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain Al Sadd pada 20 Mei 2019, Hernandez diangkat menjadi pelatih klub penyelenggara Piala Dunia 2022 tersebut.
Pada tahun itu juga (2019), sebagai pelatih Hernandez mengantarkan Al Sadd meraih trofi Qatari Super Cup.
Tidak hanya sampai di situ, sebagai pelatih, pria kelahiran Terassa, negeri Matador itu, juga mengantarkan Al Sadd menjuarai Piala Qatar.
Al Sadd mencium dan mengangkat trofi itu, setelah di final yang digelar pada Jum'at (17/1/2020) lalu, mengalahkan Al Duhali dengan skor telak 4-0.
Dengan demikian, Xavi Hernandez menjadi orang pertama dalam sejarah persepakbolaan Qatar yang berhasil merengkuh trofi sebagai pemain sekaligus pelatih.