Sementara di tempat yang sama, Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Minggu (15/12/2019), Ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan bermain luar biasa di final dan keluar sebagai juara turnamen akhir tahun itu.
Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang menghentikan Kevin/Marcus di semifinal, kali ini harus mengakui kehebatan The Daddies.Â
The Daddies menang dua gim langsung dengan skor ketat 24-22 dan 21-19.
Tidak sempat menyaksikan final tunggal putra, saya menyegerakan pulang lebih cepat dari "cari angin" libur Minggu, khusus untuk menyaksikan laga lainnya, ganda putra, lewat layar kaca. Sesampai di rumah, saya langsung menyalakan layar kaca TVRI.
Saat itu, skor antara Hendra/Ahsan dan Endo/Watanabe baru mencapai jeda babak pertama.
Hendra/Ahsan unggul di jeda gim pertama, 11-8 dalam tempo enam menit.
Setelah itu, angka seru susul menyusul, hingga skor mencapai 20-20. Saling memperoleh poin, kedudukan menjadi 22-22 dalam tempo 23 menit. Namun akhirnya Hendra/Ahsan bermain tenang dan tidak panik. The Daddies unggul 23-22.
Pada kedudukan tersebut, Hendra melakukan servis pendek, ganda Jepang membiarkan kok karena sepertinya tidak sampai.Â
Hendra meminta challenge. Ternyata, challenge menunjukkan kok sangat tipis menyentuh garis. Masuk!
Hendra/Ahsan pun menutup gim pertama (dalam tempo 24 menit) ini dengan skor 24-22!
Memasuki gim kedua, Hendra/Ahsan tertinggal 7-11 hingga jeda. Hendra/Ahsan bahkan tertinggal hingga 9-14, 10-15.