Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesempurnaan Italia dan Roberto Mancini

17 November 2019   06:00 Diperbarui: 17 November 2019   06:02 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Mancini melebihi rekor kemenangan beruntun Pozzo (skysports.com)

Dari Grup J Kualifikasi Piala Eropa 2020, Finlandia mencatat sejarah lolos untuk pertama kalinya ke babak utama Euro 2020.

Dalam laga yang digelar di Telia 5G Areena, Helsinki, Sabtu (16/11/2019) dinihari, Finlandia menang 3-0 atas Liechtenstein.

Tambahan 3 poin menjadikan Finlandia lolos ke putaran final Euro 2020 dengan status sebagai runner-up Grup J, menyusul Italia yang sudah terlebih dahulu menyegel tiket putaran final. Hasil laga tersebut menjadikan Finlandia mengoleksi poin 18. Finlandia sudah tidak mungkin lagi dikejar Yunani yang kini memiliki poin 11.

Bintang Norwich City membobol dua gol ke gawang Liechtenstein, padahal sebelumnya Temmu Pukki gagal mencetak gol dalam tujuh laga terakhir bersama Norwich City.

Sementara itu, Italia menang 3-0 atas Bosnia-Herzegovina pada waktu yang sama, di Stadion Bilino Polje. 

Baik Italia maupun Bosnia-Herzegovina sama-sama bermain terbuka sejak menit-menit awal laga, kedua mereka saling menebar ancaman.

Italia membuka keunggulan di menit ke 21. Umpan sodoran dari Nicolo Barella ke kotak penalti, dimanfaatkan Acerbi menjadi gol. 1-0 Italia unggul.

Setelah ketinggalan, Bosnia-Herzegovina menggencarkan serangan untuk menyamakan kedudukan. Tapi barisan pertahanan Gli Azzurri sangat rapat, sehingga tuan rumah kesulitan untuk menembus.

Alih-alih mengejar ketinggalan, tuan rumah malah kecolongan lagi oleh gol kedua Italia di menit ke 37. Kiper Ibrahim Sehic harus memungut bola dari sarangnya, hasil tembakan yang dilepaskan Lorenzo Insigne.

Hingga turun minum, skor 2-0.

Gol ketiga Italia di menit ke 52 dibuat oleh Andrea Belotti lewat tendangan dari luar kotak penalti. 3-0 Italia unggul.

Bosnia-Herzegovina sempat memberikan ancaman di menit ke 60 lewat Miralem Pjanic, tapi bola bisa ditepis kiper Gianluigi Donnarumma.

Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 3-0 tidak berubah milik Italia.

Italia semakin kokoh puncak klasemen Grup J dengan 27 poin dari 9 laga, Gli Azzurri menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.

Bosnia-Herzegovina, Armenia (10 poin), Yunani (11 poin) dan Liechtenstein (2 poin) dengan demikian gagal.

Dalam laga melawan Bosnia-Herzegovina tadi, Italia tampil full team, walaupun mereka sudah menyegel babak utama Euro 2020.

Ada hasil lain yang diperoleh Italia, selain lolos ke babak utama Euro 2020. Pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini memecahkan rekor kemenangan beruntun, menjadi 10 kali.

Kesepuluh kemenangan tersebut dipetik dari Armenia, Bosnia-Herzegovina (2 kali), Yunani (2 kali), Liechtenstein (2 kali), Finlandia (2 kali), dan dari Amerika Serikat 1 kali (1-0 pada 20 Nopember 2018).

Rekor kemenangan beruntun sebelumnya dibuat oleh pelatih Vittorio Pozzo yang menenangkan Italia 9 kali beruntun 80 tahun lalu (1938-1939).

Roberto Mancini berpotensi semakin mengokohkan rekor kemenangan tersebut, satu laga lagi melawan Armenia, kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup J.

"Senang bisa melebihi mitos yang ada, jalan masih panjang," ujar Mancini.

Sebelum laga, Gli Azzurri memang membidik kemenangan beruntun 10 kali, dan kini Mancini berhasil.

Kemenangan ke 11 menanti, luar biasa.

Nampaknya Roberto Mancini sudah belajar banyak dari kegagalan Timas Italia, Gli Azzurri bahkan gagal meraih tiket ke Piala Dunia 2018 Rusia.

Pasukan Gli Azzurri kini banyak diisi oleh para pemain muda usia. Sebut saja nama-nama seperti Nicolo Barella yang berusia 22 tahun, Sandro Tonali (19 tahun), Rolando Mandragora (22 tahun), Nicolo Zaniolo (20 tahun). Yang paling tua, hanya ada Jorginho, 27 tahun.

Lini tengah racikan Mancini sangat efektif. Mereka menjadi jembatan penghubung antara lini belakang dan lini depan.

Terbukti dari 9 laga kualifikasi, Gli Azzurri sudah mencetak 28 gol, dan baru kebobolan tiga gol saja.

Racikan yang dibuat Mancini tersebut tidak terlihat pada racikan pelatih Giampora Ventura. Pada 2017, Italia dibekuk 0-3 oleh Spanyol di kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia.

Kelemahan yang sulit untuk diperbaiki, sehingga Italia gagal meraih tiket Rusia.

Setelah Mancini mengambil alih kepelatihan dari Ventura, Azzurri mulai mengalami perbaikan. Mereka tampil sempurna di kualifikasi Euro 2020 Grup J.

Tapi Mancini belum mau merasa puas atas apa yang sudah diperolehnya. Tantangan utama timnya ada pada babak utama Euro 2020, yang akan dimulai pada 12 Juni tahun depan.

Oleh karenanya persiapan matang harus dilakukan sejak sekarang, Mancini memanggil para pemain muda usia untuk memperkuat Gli Azzurri.

Mancini pun mempunyai kesempatan untuk berujicoba setelah kepastian mereka lolos ke babak utama Euro 2020. Pada laga matchday ke 9 melawan Bosnia-Herzegovina, Mancini mencoba menurunkan tiga pemain baru yang berusia 22 tahun.

Mereka adalah Ricardo Orsolini (striker), Castrovilli (gelandang), dan Andrea Cistana (bek).

Luar biasa Gli Azzurri!

Ayo cetak lagi kemenangan beruntun ke 11 Mancini, biar Anda semakin kokoh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun