Ke depannya, Rinov/Mentari ingin menimba pengalaman lebih banyak dalam tur Eropa mendatang, yaitu Denmark Terbuka (15-20 Oktober 2019) dan Perancis Terbuka (22-27 Oktober 2019).
Rinov/Melati mengatakan kendati SEA bertarung secara tim (negara) tapi persiapannya tidak berbeda dengan single event.
Beberapa prestasi yang diraih, Rinov/Mentari mulai terbersit sedikit mimpi mampu lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Perhitungan kualifikasi Olimpiade akan berakhir pada momen Kejuaraan Bulutangkis Asia, bulan April 2020.
Bukan tidak mungkin pasangan yunior ini dapat menyaingi kakak-kakak seniornya, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja (peringkat ke delapan), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (peringkat ke tujuh).
Untuk mengikuti Olimpiade, setiap negara hanya boleh mengirimkan maksimal dua wakil pada masing-masing nomor. Untuk nomor tunggal (putra dan putri) paling sedikit harus berperingkat 16 besar dunia. Sedangkan nomor ganda, minimal harus berperingkat 8 besar dunia.
Apabila ada lebih dari dua wakil yang memenuhi syarat, maka akan ditentukan oleh pemain yang memiliki poin Olimpiade yang lebih banyak.
BWF sudah menetapkan turnamen-turnamen mana saja yang bisa didulang peralihan poin tersebut.
Dibandingkan dengan kedua seniornya itu, Rinov/Melati tahun ini tampil paling baik dalam beberapa ajang terakhir.
Ya, bukan mimpi dan tidak ada yang tidak mungkin, Rinov/Melati bakal menyusul. Mengingat waktu masih panjang.
Melati mengatakan, ke depannya sekarang ini adalah fokus di turnamen-turnamen terdekat mendatang.