Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puan Enggan Bicara Banyak Soal Perppu, Kenapa?

6 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 6 Oktober 2019   10:58 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani Nakshatra Kusyala (aceh.tribunnews.com)

Cucu dari Presiden pertama RI itu ingin mewarisi apa yang diajarkan oleh kedua orangtuanya agar selalu menyelesaikan tugas-tugas dengan penuh tanggungjawab tanpa memikirkan untung rugi. Nasehat itu sudah ditanamkan Megawati dan Taufiq Kiemas semenjak Puan masih bocah.

Ketua DPR perempuan pertama di negeri ini mengaminkan "tidak memikirkan untung rugi" manfaatnya tidak dirasakan dalam waktu dekat, tapi nanti. Untuk penerus kita.

Dengan dipilihnya Puan sebagai Ketua DPR, apakah cucu Soekarno itu tidak ingin menjadi menteri?

"Gpp," jawabnya.

Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 itu mengatakan, sekarang dia ketua parlemen. Sebelumnya, duduk di kursi menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. 

Sebelum jadi menteri, dia menjabat Ketua Fraksi PDI-P di parlemen periode 2009-2014.

Setiap periode, menurut Ketua DPR ke 19 ini, karier politiknya selalu berbeda-beda. Menduduki pimpinan lembaga kepresidenan dan lembaga tinggi negara sama.

Puan Maharani Nakshatra Kusyala kini membawahi 575 anggota DPR.

Dengan mengabdi sepenuhnya tanpa memikirkan untung rugi, bermanfaat untuk generasi mendatang. Bukan begitu Puan?

Dan untuk Pak Jokowi, keputusan mana yang akhirnya akan diambil. Menepati janji kepada mahasiswa, atau menuruti saran parpol koalisi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun