Kepergian pemain asal Brasil Phillipe Coutinho dari Barcelona awalnya cuma sekedar desas-desus. Barcelona memang membuka pintu untuk menjual atau meminjamkan Coutinho dari Blaugrana.
Coutinho memang bermain memuaskan semasa dia membela Liverpool. Semula manajemen Liverpool berusaha menahan keinginan Coutinho untuk hengkang dari The Reds di awal musim 2017-2018 lalu.
Tapi karena Coutinho memaksa, The Reds akhirnya membiarkan Coutinho say goodbye. Coutinho hijrah ke Barcelona pada Januari 2018.
Barcelona saat itu harus merogoh kocek 120 juta euro untuk memiliki Coutinho, dengan demikian Coutinho menjadi pemain kedua termahal setelah Neymar Junior.
Dua tahun lalu, Coutinho layak dinilai sebagai pemain terbaik Liverpool. Coutinho mampu menerobos pertahanan lawan, bergerak cepat. Dia juga kampiun mencetak gol dari luar kotak penalti.
Itulah sebabnya Blaugrana kepincut.
Akan tetapi, Coutinho di Liverpool ternyata berbeda dengan Coutinho di Barcelona. Coutinho seperti bingung, tersesat dan tidak memenuhi harapan Blaugrana.
Hari pertama di Camp Nou, Coutinho nampak terlihat terlahir memang untuk Barca. Ketika itu Coutinho mencetak 8 gol di Liga Spanyol dan dua gol di Piala Raja.
Hanya sampai disitu saja, ternyata kemudian Coutinho bermain tidak sesuai harapan Barca.
Ketika Barca membuka pintu penjualan Coutinho, ada sejumlah klub yang mengincarnya, di antaranya yang paling serius adalah Bayern Muenchen.
Setelah terjadi kesepakatan, Coutinho pun akhirnya resmi bergabung dengan Bayern Muenchen pada Senin (19/8/2019). Pihak Bayern membayarkan biaya peminjaman Coutinho 8,5 juta euro selama setahun ke Liverpool.