Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua MPR Sekarang Tidak Strategis, Benar Nggak?

26 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 26 Juli 2019   06:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursi Ketua MPR ramai diperebutkan. Dari Gerindra, PKB, Demokrat, PPP, Golkar, dan PAN.

Ada beberapa pihak yang menganggap kursi Ketua MPR itu penting dan strategis.

Pendapat itu antara lain disampaikan PAN (Partai Amanat Nasional). Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay bahkan mengatakan kepada awak media, Kamis (25/7/2019) bahwa kursi Ketua MPR itu penting dan strategis, maka wajarlah jika banyak partai yang menginginkannya.

Partaonan mengatakan MPR 1 merupakan lambang persatuan sekaligus penjaga gawang utama Pancasila dan UUD 1945.

Partaonan yang juga Sekretaris Fraksi PAN MPR ini berharap agar pimpinan MPR nantinya dapat sama-sama mengaspirasikan seluruh kepentingan mereka yang duduk di DPR dan DPD, sehingga dengan demikian komponen DPR dan DPD dapat berkomunikasi mudah satu sama lain demi urgensi politik kebangsaan.

Jadi, MPR itu sebagai simbol yang menyatukan fungsi DPR dan DPD. Katanya.

Apakah kursi Ketua MPR yang sekarang diduduki Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih diinginkan matahari putih periode 2019-2024?

Partaonan tidak menjawab dengan gamblang, tapi ia menegaskan PAN mempunyai tanggungjawab untuk mencari pimpinan MPR yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Untuk itu, partainya akan melakukan komunikasi lintas partai dan juga dengan mereka di DPD. Partaonan berharap seluruh komponen yang ada dapat terwakili aspirasinya, dipilih secara aklamasi, musyawarah mufakat. "Semacam rekonsiliasi kebangsaan," jelas Partaonan.

Sementara itu, pakar hukum tatanegara Yusril Ihza Mahendra menilai kursi Ketua MPR sudah menjadi tradisi diserahkan kepada kepada mereka yang memerlukan jabatan agar politik tetap stabil.

Ketua Umum PBB itu menjelaskan, semenjak awal reformasi, kursi Ketua MPR menjadi semacam bagi-bagi kue untuk tetap menjaga stabilitas politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun