Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fitnah, Bupati Sukabumi Dituduh "Jajan-jajan" ke Australia

17 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 17 Juli 2019   08:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi (tripzilla.id)

Sukabumi, sebuah kota di propinsi Jawa Barat. Perjalanan dari ibukota Jakarta, bisa ditempuh dalam waktu antara 4 - 7 jam dengan kendaraan pribadi atau umum, hal itu tergantung macet atau tidaknya lalulintas perjalanan darat ke sana.

Sedangkan untuk kabupatennya, wilayah kabupaten Sukabumi terletak di sekeliling kotamadya Sukabumi. Anda pernah ke sana?

Kabupaten Sukabumi mempunyai warisan budaya dunia yang belum lama ini sudah diakui oleh UNESCO, yaitu Geopark Ciletuh, yang berada di Pelabuhan ratu.

Jarak dari Jakarta ke kotamadya Sukabumi adalah 118 km.

Oke, berkaitan dengan itu, seorang penggiat media sosial beberapa hari lalu telah dilaporkan ke polisi karena kritikan yang dilontarkannya yang ditujukan untuk Bupati Sukabumi. Irwan Kurniawan dipolisikan karena menuduh Bupati Sukabumi Marwan Hamami melakukan "jajan-jajan" ke Australia dengan menggunakan kas daerah. Tuduhan Irwan di Facebook perihal "jajan-jajan" sang Bupati dianggap sudah menodai nama baik pemimpin tertinggi di kabupaten Sukabumi itu.

Entah siapa yang melaporkan Irwan ke polisi, Marwan Hamami menyatakan kunjungannya ke Australia adalah dalam rangka memenuhi undangan "Asia Pacific Cities Summit 2019 And Mayor's Forum". Digelar 7 sampai 10 Juli 2019 di Brisbane, Australia.

Marwan sendiri tidak mempermasalahkan apa yang dituduhkan Irwan kalau ia jajan-jajan, sebab menurutnya kritikan merupakan hal yang biasa ketika seseorang sedang memangku jabatan.

"Selama buat kemajuan Sukabumi, bagi saya tidak masalah rek ngomong naon oge (mau ngomong apa saja). Kalau 'jajan' itu konotasinya jelek, ngadon ke Australia, itu yang jadi masalah," ujar Marwan, Selasa (16/7/2019) di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

Kendati demikian, Marwan berharap kritikan tidak menyinggung masalah pribadi.

Marwan mengatakan ada saja orang-orang yang merasa terganggu dengan pelaksanaan program-program Pemkab, tapi persentasenya kecil.

Marwan mengatakan bukan Pemkab yang memolisikan Irwan, tapi ketika ia di Australia ada beberapa orang yang memintanya ijin untuk melaporkan kasus itu.

Marwan sendiri tidak akan memakai pengacara dalam kasus fitnah ini. "Jang naon nambah pusing (buat apa tambah pusing), saya pikir tidak perlu," ujarnya.

Senin (15/7/2019) penyidik dari Polres Sukabumi sudah mulai memeriksa Irwan, tapi Irwan heran, polisi tidak menyebutkan siapa yang melaporkan dan poin yang dilaporkan.

Bupati Marwan menyatakan, ketika di Australia, ia sudah mempromosikan tempat wisata Geopark Cilietuh, Pelabuhan Ratu. Geopark Cilietuh ini sudah diresmikan UNESCO beberapa waktu lalu sebagai salah satu warisan dunia.

Marwan mengatakan, dari Jawa Barat diundang dua wilayah, selain dari Sukabumi, juga Kota Bogor. "Saya promosikan potensi-potensi yang akan berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat," katanya.

Di acara, Marwan mengundang  para investor untuk menanamkan modalnya di Sukabumi serta ikut mempromosikan Geopark Cilietuh Pelabuhan Ratu. Menawarkan kerjasama pembangunan kota, membuka peluang bisnis kedua negara, juga menawarkan kerjasama sister city.

"Waktunya sangat padat, tidak ada waktu neangan oleh-oleh, neangannana oge hese (mencari oleh-oleh, mencarinya saja susah), dari pagi sampai sore," Marwan juga mengatakan inilah peluang Sukabumi berbicara di even ini.

Marwan mengaku banyak respon positif dalam ajang diskusi tersebut. Menurut Marwan, mereka sudah membuat catatan mengenai bagaimana soal emergency tourist, perihal infrastruktur, dan soal polusi. "Dijadikan catatan, karena nantinya akan mengacu smart city, apakah teknologi sudah diterapkan di daerah yang didorong," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun