Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gegara Mendukung Bamsoet, Kursi Toto Digulingkan

9 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 9 Juli 2019   08:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak melirik ke daerah. 

Toto Sunanto dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Jawa Barat. Toto lantas digantikan oleh Lili Eliyah menjadi plt Ketua DPD Partai Golkar Cirebon.

Toto menilai tindak pelengseran dirinya tanda tidak sehatnya demokrasi di Partai Golkar. Toto menilai tindakan tidak masuk akal. Ia merasa dirinya dibungkam.

Menurut Musda (Musyawarah Daerah) ia diberhentikan dengan alasan periodisasi. Akan tetapi alasan itu ditangkis Toto, "Periodisasi kan tahun 2020, setahun lagi," ujarnya.

Toto sendiri sedang mengumpulkan data guna melawan keputusan pemberhentian dirinya.

Ia yakin, pemberhentian dirinya karena ia mendukung Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum di Musyawarah Nasional Partai berlambang pohon beringin itu yang menurut rencana akan digelar pada akhir tahun 2019. Calon Ketua Umum lainnya adalah Airlangga Hartarto.

"Betul, gegara mendukung Bamsoet, saya diberhentikan," jelas Toto.

Toto menilai dukungannya kepada Bamsoet adalah biasa saja, "Bamsoet kan kader Golkar, bukan partai lain," katanya.

Itu sebabnya Toto tidak begitu heran ia dicopot dari jabatannya, padahal jabatannya baru jatuh tempo pada tahun 2020. "Jangan dipasung begitu, dong," ujar Toto.

Toto menjelaskan alasannya memilih Bamsoet untuk menjadi Ketua Umum nanti, menurutnya Bamsoet memberikan perhatian lebih kepada daerah ketimbang DPP saat ini. Bamsoet juga dinilainya mempunyai komunikasi yang baik dengan sesama kader Golkar lainnya.

Toto menganggap selama ini tidak ada perhatian dari DPP. Bamsoet dinilainya komunikatif, enak diajak bicara.

Sementara itu, pemberhentian Toto dari jabatannya dibantah pengurus DPD Partai berlambang beringin Jawa Barat karena Toto mendukung Bamsoet. "Tidak ada hubungannya dengan dukungan kepada Bamsoet. Memang ada permintaan dari Musda. Tapi bukan keputusan sepihak Ketua Golkar Jawa Barat," kata MQ Iswara, Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Sabtu (6/7/2019).

Iswara menjelaskan usulan itu datang pada 18 Juni, lantas pada rapat 1 Juli, rapat melengserkan Toto dan mengangkat Lili Eliyah sebagai plt.

Iswara menjelaskan, penunjukan Lili Eliyah agar menjaga kondusifitas Cirebon untuk nantinya memilih ketua definitif.

"Tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung Bamsoet," kata Iswara. Bamsoet sekarang ini menjabat sebagai Ketua DPR.

Bukan Toto saja, tetapi beberapa Ketua DPD Golkar lain yang mendukung Bamsoet juga dicopot dari jabatannya.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membantah pelengseran Toto dari jabatannya karena mendukung Bamsoet. Dalam hal ini, Dedi mengatakan pencopotan Toto karena Toto diduga menyelewengkan dana partai untuk kepentingan pribadi.

"Penyelewengan dana untuk kepentingan pribadi, bukan untuk partai, keuangan jadinya sulit dipertanggungjawabkan," ujar Dedi, Minggu (7/7/2019) saat Halal Bihalal Golkar Sulawesi Selatan di Makassar.

Selain menyelewengkan dana, Toto juga diduga tidak memberikan dana saksi di Cirebon pada Pemilu 2019 lalu.

"Dana saksi tidak diberikan sepenuhnya," ujar Dedi. Di sudut lain, Dedi mengatakan sebenarnya Toto sudah mendukung Airlangga Hartarto saat ia masih menjabat. "Pada silaturahmi keluarga besar Golkar Jawa Barat, diteken dan dicap ketua dan sekretaris," jelas Dedi.

Sementara itu, Bamsoet, Wakil Koordinator Bidang Pratama II Golkar menyesalkan pencopotan Toto dari jabatannya disebabkan karena Toto mendukung dirinya menjadi Ketua Umum.

"Itu yang sangat disesalkan, hal yang tidak memberikan contoh baik bagi Golkar ke depannya," ujar Bamsoet, Sabtu (6/7/2019), di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Pusat.

Menurut Ketua DPR itu, dukungan kepada seseorang adalah bentuk demokrasi. Seharusnya diterima dan tak usah ditakutkan.

"Soal dukungan seharusnya diterima saja, nggak perlu ada yang nakut-nakutin," ujar Bamsoet.

Bamsoet sendiri tidak yakin usul pemberhentian Toto atas usulan pengurus Golkar Cirebon. Seharusnya melalui mekanisme partai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun