Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Derai Tawa di Sela-sela Ketegangan

21 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 21 Juni 2019   06:17 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hairul Anas Suaidi (madura.tribunnews.com)

Seketika ruangan pun berderai tawa atas respon Hairul. Hehehehe...

Kesaksian Hairul di sidang lantas mendapat tanggapan dari kubu TKN dan PBB sendiri.

Wakil Ketua TKN Johhny G Plate mengatakan Hairul telah salah tafsir. TKN tidak pernah mengajarkan kecurangan bagian dari demokrasi. "Dia mengartikan sempit," ujar Plate.

TKN tidak pernah menguliahkan kadernya untuk berbuat curang, tapi justru sebaliknya pihaknya mengajarkan untuk perang melawan kecurangan demokrasi.

Politikus NasDem itu juga mengatakan ia tidak mengetahui Hairul ikut latihan dimana, kapan,dan dengan siapa. Ia tidak memperhatikan. Tapi yang jelas, TKN melaksanakan Pemilu sesuai dengan amanat undang-undang. "Jujur dan adil," imbuhnya.

Oleh sebab itulah menurut Plate, Hairul mengatakan curang, dia tidak patut berada di TKN, makanya Hairul menyeberang ke sebelah.

Plate menjelaskan bahwa pelatihan itu adalah dalam rangka untuk menangkis serangan-serangan yang dialamatkan ke kubu 01. Seperti diketahui, kubu 01 waktu itu digoyang oleh berbagai isu dan fitnah, juga hoaks.

Kubu PBB sendiri sangat menyesalkan apa yang dikatakan Hairul, padahal sebagai kader PBB, Hairul merupakan salah satu yang mendukung Jokowi untuk jadi Presiden. "Dia menyampaikan materi pelatihan, itu jelas tidak beretika," ujar Sukmo Harsono, Ketua Bidang Pemenangan PBB, Kamis (20/6/2019) kepada para awak media.

Sementara itu, juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily melontarkan sindirannya kepada kubu Prabowo-Sandi, dengan menyatakan bahwa saksi-saksi yang dihadirkan BPN sama sekali tidak meyakinkan telah terjadi kecurangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun