Jakarta, depan Gedung Bawaslu, Gambir, dan sekitar Tanah Abang. Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan telah ditangkap sejumlah 442 perusuh, yang membuat anarki pada sekitar tanggal 21 Mei hingga 22 Mei, Rabu.
Dari unjuk rasa yang terjadi diMereka dibekuk dari wilayah Petamburan, Gambir, Menteng, Sarinah, patung kuda, dan Bawaslu.
Dari antara para perusuh itu, polisi menemukan ada dua orang yang diduga anggota organisasi yang berafiliasi dengan NIIS atau ISIS.
Anggota organisasi tersebut adalah apa yang dinamakan dengan GARIS (Gerakan Reformis Islam).
Kadiv Humas Polri M Iqbal mengatakan pada Kamis (23/5/2019) di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta bahwa kelompok GARIS sudah merencanakan untuk berjihad pada 22 Mei. Iqbal memperoleh penjelasan dari kedua orang yang anggota ormas. Kedua orang itu, menurut Iqbal berasal dari luar Jakarta. Mereka berasal dari Cianjur, Jawa Barat.
Iqbal juga menjelaskan GARIS pernah menyatakan dirinya berafiliasi dengan NIIS, bahkan mereka pernah mengirimkan anggotanya untuk bergabung dengan NIIS di Suriah.
"Mereka sudah statement sebagai pendukung NIIS di Indonesia," kata Iqbal.
Sebelumnya, Polri sudah mewaspadai banyak kelompok yang akan mengacau pada 22 Mei di Jakarta. Polri juga sudah menangkap beberapa anggota teroris.
Polisi menambahkan aksi teror mereka adalah untuk memanasi politik tensi yang kian tajam.
Merunut, kelompok GARIS sempat membuat heboh, saat Prabowo Subianto mengunjungi Cianjur pada Selasa (12/3/2019). Pada saat itu, Prabowo memakai mobil Toyota Vellfire, kepunyaan Ketua GARIS, Chep Hermawan.
Dalam hal ini, Chep Hermawan sempat mengejutkan di media sosial karena Chep pernah menyatakan sebagai "Presiden NIIS Indonesia".