Chep sendiri mengakui mobil yang ditumpangi Prabowo adalah miliknya. Dan saat itu Chep tidak semobil dengan Prabowo, tetapi berada di belakang iringan mobil yang ditumpangi Prabowo.
Chep digadang-gadang sebagai sosok pemberi dana bagi warga yang ingin pergi ke Suriah untuk bergabung dengan NIIS.
Semula Chep mengaku mengenal beberapa petinggi NIIS, namun kini Chep hanya dikenal masyarakat Cianjur sebagai seorang pengusaha yang bergerak di kegiatan sosial.
Pada tahun 2008, Chep mengaku pernah sempat bertemu dengan Amrozi, terorisme di LP Nusakambangan.
Pada 2014, Chep sempat diciduk di Jawa Tengah karena kedapatan membawa bendera dan atribut NIIS, bersama enam orang lainnya.
Kendati cap sebagai Presiden ISIS Indonesia namun Chep mengaku tidak pernah menyetir organisasi itu.
"Tidak berjalan, aktivitas saya setiap hari adalah mengurus usaha. Soal GARIS, arahnya belum tahu mau kemana," ucapnya.
Ketika ditanya soal pernyataan dua orang GARIS bahwa GARIS berupaya akan mengacaukan 22 Mei, Chep membantah pernyataan itu. Menurut Chep, GARIS hanya mengirimkan ambulans ke Jakarta.
"Tidak ada anggota GARIS, cuma kirim ambulans dan tim medisnya," ujar Chep.
Chep juga menangkis GARIS punya afiliasi dengan NIIS. "Sejak 2004 tidak ada NIIS. Tidak ada keterlibatan saya dengan NIIS. NIIS sudah bubar. Saya sudah tidak lagi berurusan dengan aksi-aksi kerusuhan," terangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H