Memasuki dan selama bulan puasa dan menjelang lebaran, nyaris hampir semua barang-barang, termasuk makanan atau jasa-jasa meningkat harganya.
Situasi tersebut padu dan pikiran teringat lagi ke masa sekolah dan kuliah. Di buku-buku ekonomi dan juga seperti diajarkan guru dan dosen. Bahwa hukum ekonomi adalah "Harga-harga akan naik, jika terjadi permintaan yang juga naik".
Nyata, kebutuhan Ramadhan dan Lebaran meningkat sudah pasti harga-harga juga melonjak.
Dalam kaitan ini, permintaan untuk live menonton langsung di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid sudah menaikkan biaya yang luar biasa. Hingga 20 kali lipat!
Salah satu item melonjaknya biaya itu berasal dari kenaikan harga tiket pesawat dari Inggris ke Madrid yang meroket. Tiket dari negeri Ratu Elizabeth ke Madrid, Spanyol naik tajam sesampai lebih dari 3000 (tiga ribu) persen!
Tak pelak semua perusahaan penerbangan melonjakkan tiketnya. Jika biasanya untuk bepergian selama 2-3 jam £100 sekarang £1300.
Walikota Liverpool ikut angkat bicara. Steve Rotheram mengeluarkan umpatannya di Twitter. "Ini jelas tindak meraup untung dari fanatik bola" bukan sekedar hukum ekonomi.
Selain ongkos flying untuk memenuhi kerinduan para pendukung Liverpool dan Tottenham Hotspur, menggila pula lonjakan tiket masuk Stadion Wanda Metropolitano. Ongkos akomodasi setali tiga uang.
Panitia laga final hanya memberikan jatah sebanyak 16.613 lembar tiket seharga resmi £60-513 yang diberikan spesial untuk para suporter setia Liverpool dan Tottenham Hotspur. Mereka juga adalah pemegang tiket langganan.
Tak peduli apa kata dunia, bagi mereka yang tidak kebagian tiket, Alhamdulillah mereka mencari jalan lain, yaitu mereka mendapatkannya dari calo. Asalkan mereka rela mengocek saku berkisar £3.150-7.800. Jika dirupiahkan Rp 58-147 juta per lembar.
Setiap peristiwa memunculkan kisah unik. Menariknya, sehubungan melambungnya ongkos terbang dari negeri Ratu Elizabeth ke Spanyol. Seorang pendukung setia Liverpool berkicau di Twitter. "Ayo kita ke Madrid. Kita tanyakan ke Mbah Google berapa lama jalan kaki ke Madrid?" 😊😄
Ada persamaan dan perbedaan antara mereka yang mau nonton langsung di Madrid dengan suporter Arsenal dan Chelsea yang mau nonton langsung di Baku.
Mengingat tidak ada penerbangan langsung dari Inggris ke Baku, Azerbaijan.
Mau tidak mau mereka kudu berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Para suporter finalis Liga Eropa harus berlelah-lelah dahulu untuk dapat menikmati langsung di Baku pada 30 Mei 2019 dinihari WIB.
Jelas hukum ekonomi yang pernah saya pelajari di bangku kuliah ada kesamaannya pada situasi Ramadhan dan Lebaran dengan upaya langsung nonton final Liga Champions dan Liga Eropa.
Semakin banyak permintaan, maka harga-harga akan semakin meningkat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H