"Garis keras itu adalah fanatik, kesetiaan yang tinggi, itu term politik, itu tidak dilarang. Seperti ada istilah garis moderat, itu kan tidak haram," kata Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu memberi penjelasan sehubungan adanya tanggapan dari kubu BPN Prabowo Sandi tentang apa yang dikatakannya bahwa Prabowo Sandi unggul di wilayah-wilayah Islam Garis Keras.
Omongan Mahfud MD yang diunggah dalam video berdurasi 1 jam 20 menit mengatakan bahwa Prabowo menang di daerah-daerah Islam Garis Keras. Sama saja juga Jokowi menang di daerah PDI-P.
Video Mahfud MD yang muncul di Twitter, Minggu pagi (28/4/2019) berisi narasi Mahfud MD yang mengatakan kemenangan Jokowi sulit untuk dibantah lagi.
Mahfud MD juga mengingatkan para petinggi politik agar segera rekonsiliasi, sebab Jokowi sudah menang atas Prabowo.
"Kemarin suasana panas, masyarakat menjadi bingung. Kalau Jokowi menang, ya, menang. Sulit untuk dibalik kemenangannya," demikian Mahfud.
Mahfud mengatakan Prabowo menang di daerah keras secara agama. Disebutkannya daerah itu Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.
Dan sebaliknya, tentu Jokowi kalah di provinsi tersebut.
"Rekonsiliasi penting, agar kita bersatu sebagai bangsa. Dengan bersatu bangsa akan maju," kata Mahfud MD.
Ucapan mantan Ketua MK itu lantas mendapat tanggapan dari anggota BPN.Â
Minggu (28/4/2019) Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritik ucapan Mahfud lewat Twitter bahwa ucapan Garis Keras itu upaya Mahfud MD untuk memecah belah dan penuh kebencian.