Skrining usus atau cek dini amat urgen untuk dilakukan.
Penelitian menunjukkan cuma 10-12 persen dari penderita kanker kolon yang hidup dari rentang lima tahun.
Sejatinya kanker kolon dapat dicegah dan diobati.
Sama seperti penyakit lain, semakin dini ditemukan, maka semakin baik prognosisnya.
Harapan hidup lima tahun dapat mencapai 92 persen jika kanker usus ini ditemukan pada stadium awal.
Harapan hidup lima tahun menjadi 12 persen jika baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Adanya kasus baru dimana kanker kolorektal ditemukan terjadi pada pasien usia lebih muda disebabkan karena gaya hidup yang salah yang menjadi penyebab utama kematian dan angka penderita yang terus meningkat.
Berbagai studi mengatakan bahwa pola makan yang salah tersebut antara lain kurang makan sayur dan buah, banyak mengonsumsi daging olahan dan daging merah.
Merokok juga menjadi penyebab utama kanker usus. Patut disesalkan, Indonesia masih menjadi surga bagi para perokok. Di beberapa negara maju, untuk mencari tempat merokok sudah sukar.
Selain faktor-faktor di atas, faktor usia dan faktor genetik juga menjadi penyebab. Umur 50 tahun menjadi batasan untuk memulai skrining. Faktor genetik adalah adanya riwayat penyakit diabetes melitus, radang usus kronis sebelumnya, juga riwayat polip usus pada keluarga.
Kendati ada kabar baik yakni sudah sangat berkembangnya pengobatan kanker di negeri ini, juga dukungan teknologi, ahli, dan ketersediaan obat, walaupun harganya sangat mahal, tapi sekali lagi kanker kolorektal tidak bergejala pada awalnya. Oleh sebab itu, mereka yang berisiko tinggi kudu kontrol ke dokter.