Empat menit babak kedua bergulir, Krzysztof Piatek memecah kebuntuan. Piatek sukses menyontek bola menjadi gol, hasil dari krosing yang diberikan Hakan Calhanoglu.
Tak butuh waktu lama, dua menit kemudian, Milan menambah keunggulan menjadi 2-0. Kessie dengan dingin menundukkan kiper Empoli untuk gol. Dalam hal ini, Kessie memanfaatkan umpan terobosan dari Castillejo.
Castillejo yang memberikan assist untuk gol kedua, kali ini dia sendiri yang mencatatkan namanya di papan skor. Castillejo menyempurnakan krosing dari Andrea Conti. Di menit ke 67. 3-0 AC Milan unggul.
Di menit ke 79, Fabio Borini mencetak gol keempat. Namun gol itu dianulir lagi oleh wasit Giacomelli, Patrick Cutrone sudah offside.
Paruh sisa waktu kedua tim memiliki sama-sama peluang, tapi hingga wasit Giacomelli meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 3-0 tetap bertahan milik AC Milan.
Kemenangan, menempatkan AC Milan di posisi keempat klasemen sementara dengan 45 poin, sedangkan Empoli yang kalah di peringkat ke 17 dengan 21 poin.
Krzysztof Piatek memang tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan klub anyarnya. Krzysztof Piatek yang semasa bocah suka memakai handuk bergambar lambang AC Milan itu, sukses mencongkel AC Milan ke kejayaan. Kini dia sudah mencetak 18 gol di Serie A Italia dari dua klub (Genoa sebelum hijrah dan I Rossoneri).
Pelatih AC Milan sempat mengatakan kalau Krzysztof Piatek lebih hebat dari Gonzalo Higuain. Higuain hengkang ke Chelsea.
Tak sia-sia Higuain ditukar dengan Piatek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H