Tatkala dilakukan drawing pada 17 Desember 2018, Manchester United cukup ketar-ketir karena harus berhadapan dengan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions Eropa. Paris Saint-Germain memiliki trio penyerang maut, yaitu Kylian Mbappe, Edinson Cavani, dan Neymar. Klub yang bermarkas di Perancis itu juga sebagai juara grup yang dihuni Red Star Belgrade, Napoli, dan Liverpool.
Sedangkan, Manchester United lolos ke 16 besar dengan berstatus runner-up dari grup yang berisi antara lain Juventus. Manchester United saat itu sedang dalam kondisi drop di bawah Jose Mourinho.
Lantas, Ole Gunnar Solskjaer menggantikan posisi Mourinho yang dipecat, semenjak 19 Desember 2018.
Di tangan pria asal Norwegia ini, Manchester United belum pernah terkalahkan dari 11 laga di Liga Inggris dan Piala FA. Solskjaer merubah mentalitas para punggawanya menjadi lebih baik.
Dari 11 laga di Liga Inggris dan Piala FA, Iblis Merah menciptakan 28 gol dan cuma kebobolan 7 gol.
Laga terakhir, Iblis Merah membekap Fulham 3 nol tanpa balas di Liga Inggris.
Sementara Paris Saint-Germain mengalami dua kekalahan dari enam laga terakhir, 1-2 melawan Lyon di Ligue 1, dan 1-2 melawan Guingamp di Coupe de la Ligue.
Sebelum melawat ke Old Trafford, Paris Saint-Germain dihantui bayangan kekalahan bentrok Iblis Merah, ini dikarenakan dua andalan mereka tidak bisa dimainkan karena sedang cedera. Keduanya Edinson Cavani dan Neymar.
Neymar kembali cedera ketika timnya melawan Strasbourg di Piala Perancis pada akhir Januari lalu, dan pemain asal Brasil itu harus beristirahat setidaknya 10 pekan.
PSG tidak bisa menurunkan Neymar bentrok Iblis Merah di Liga Champions. Padahal Neymar dibeli seharga 222 juta euro untuk memenuhi ambisi PSG mengangkat trofi juara Liga Champions pertama kalinya. Neymar "menghilang" justru saat dibutuhkan!
Namun ternyata PSG cuma membuang-buang uang saja, karena Neymar malah tidak bisa main di kejuaraan antar negara Eropa ini.Â