Ada anggapan sebagian masyarakat di Inggris, apabila suatu tim menang di laga yang dihelat pada "Boxing Day", maka tim yang menang itu selanjutnya bakal melaju mulus dengan tanpa kesulitan untuk menapaki tangga juara liga.
"Boxing Day" berasal dari kata "box" yang berarti kotak.Â
Tradisi melakukan aktivitas di sehari atau dua setelah hari Natal ini dimulai pada abad ke 19.
Pada waktu itu, para pekerja atau golongan bawah mereka melakukan pekerjaan di hari Natal, hari kelahiran Yesus Kristus.Â
Namun, besoknya mereka dibebaskan dan diliburkan pekerjaannya. Para golongan bawah tersebut lantas diberi hadiah kado dalam bentuk "box" atau kotak oleh tuannya.
Di Inggris, tradisi "Boxing Day" dilaksanakan setiap tahun. Selain di olahraga sepakbola, Boxing Day juga merambah dunia perdagangan, balap kuda, hingga perburuan serigala, melakukan aktivitas atau pekerjaan di satu atau dua hari setelah Natal.
Seiring berjalannya waktu, FA (Football Association) Inggris menggelar pertandingan liga setelah hari kelahiran Yesus Kristus ini.
Sekitar hari raya yang mestinya dinikmati untuk berbahagia bersama keluarga, kerabat, atau teman-teman dijadikan sebagai tradisi bermain bola.
Oleh karenanya, "Boxing Day" tak urung menuai banyak kritik. Tentu para pemain lelah.
Tradisi ini banyak menarik perhatian para penggemar bola. Mereka menilai kalau suatu tim menang dalam laga di "Boxing Day" ini, itulah kado Natal buat para pendukungnya.
Bagi Anda juga, tentu laga "Boxing Day" ini sangat menarik.