Indonesia siap berpesta.
Penyelenggaraan pesta olahraga terbesar Asia, Asian Games ke-18 akan dimulai pada Agustus 2018 mendatang. Jakarta dan Palembang  menjadi penyelenggara utama ajang multicabang yang akan dipertandingkan bagi negara-negara Asia.
Segala sarana dan prasarana dipersiapkan semaksimal mungkin.Â
Penyelenggaraan Asian Games ke-18 ini merupakan kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara. Yang pertama kali pada tahun 1962. Untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games pada waktu itu lahirlah bangunan-bangunan seperti yang kita kenal sekarang, Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Monumen Selamat Datang, Jembatan Semanggi dan lainnya.
Jembatan Semanggi
Jembatan Semanggi siapa tak kenal. Jembatan tersebut merupakan pertemuan antara Jalan Jenderal Sudirman dan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Adalah Presiden Soekarno yang memprakarsai pembangunan Jembatan Semanggi tahun 1961. Saat itu sebagai tuan rumah Indonesia sedang mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games. Beberapa bangunan seperti Gelora Senayan, sekarang Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Monumen Selamat Datang dan lainnya dibangun serempak. Demi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games berlangsung, maka jembatan tadi dibangun.
Bung Karno sendiri memilih nama jembatan itu: Jembatan Semanggi. Kenapa Semanggi? Bentuk jembatan yang dibangun oleh Menteri PU Ir Sutami itu menyerupai daun Semanggi atau Marsilea Mutica. Setiap tangkai daun semanggi terdiri atas empat helai daun, berbentuk lonjong yang panjangnya mencapai dua cm dan lebar satu cm. Daunnya biasa disantap sebagai lalapan. Bung Karno pernah mengemukakan filosofi daun Semanggi, yaitu simbol persatuan.
Dalam perjalanan waktu, Jembatan Semanggi yang dibangun oleh Ir Sutami pada 1961 dan diresmikan tahun 1962 tak mampu lagi memikul beban lalu lintas Jakarta. Kemacetan lalu lintas di Jembatan Semanggi kian bertambah dari waktu ke waktu. Maka, pada Jum'at 8 April 2016 jembatan simpang susun itu mulai dibangun. Pembangunannya selesai Juni 2017, lebih cepat satu bulan dari waktu yang ditargetkan.
Rancangan Jembatan Simpang Susun Semanggi ini dibuat Jodi Firmansyah, seorang ahli jembatan dari Institut Teknologi Bandung yang juga merancang desain Jembatan Barelang yang menjadi ikon Pulau Batam. Pembangunan ini menghabiskan dana sekitar Rp 360 miliar.
Jembatan Simpang Susun Semanggi yang panjangnya 1,8 kilometer menghubungkan lalu lintas dari Grogol ke Blok M tanpa melalui kolong Jembatan Semanggi dan lalu lintas dari Cawang ke Jalan Jenderal Sudirman tanpa melewati kolong jembatan. Presiden Joko Widodo meresmikan jembatan ini pada 17 Agustus 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H