Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dari Sinilah Lagu "Gang Kelinci" Populer

25 Mei 2018   05:59 Diperbarui: 25 Mei 2018   07:27 1720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PASAR BARU JAKARTA merupakan bagian dari sejarah Jakarta. Konon nama Pasar Baru diwarisi turun-temurun sejak zaman VOC, dengan ejaan tepatnya Passer Baroe. Seorang penulis Amerika, HW Ponder, mencatat bahwa kemunculan kawasan perbelanjaan Pasar Baru terkait dengan berkembangnya Batavia (Jakarta) dari kawasan Kota Tua ke arah selatan.

Dikenal sebagai salah satu daerah perdagangan tertua di Kota Jakarta, pasar ini mulai ada sejak 1820. Toko-toko di Pasar Baru dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok dan Eropa. Saat itu orang yang berbelanja di sini adalah orang Belanda yang tinggal di Rijswijk (sekarang Jalan Veteran).

Salah satu tempat paling populer di Pasar Baru adalah Gang Kelinci. Dari Gang Kelinci ini telah lahir rumah makan Bakmi Gang Kelinci tahun 1957. Kini, Bakmi Gang Kelinci menjadi salah satu restoran mie terbaik di Indonesia. Gang Kelinci telah pula memberi inspirasi kepada penyanyi dan penulis lagu Titiek Puspa untuk menciptakan lagu "Gang Kelinci" tahun 1963 dan dipopulerkan pertama kali oleh Lilis Suryani yang saat itu baru berusia 15 tahun. Inspirasinya diperoleh Titiek Puspa saat mengantar Lilis ke rumahnya di Gang Kelinci.

Pamor Pasar Baru tak lagi kinclong seperti dulu setelah di Jakarta banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan modern. Untuk melindungi dari kepunahan, pada tahun 2000 Pemerintah DKI Jakarta menetapkan Pasar Baru dan kawasan sekitarnya menjadi kawasan belanja bertaraf internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun