Bulan Ramadhan menjadi momen untuk meningkatkan kegiatan ibadah dan terus berkarya meskipun di tengah kondisi berpuasa. Hal ini misalnya dilakukan seratusan santri di Pesantren Kaligrafi Al-Qur'an Lemka Jalan Bhineka Karya Nomor 53 Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Ada 135 santri diklat yang mengikuti ujian dari 24 provinsi di Indonesia," ungkap Kepala Bidang Diklat Pesantren Al-Qur'an Lemka Hilmi Munawar. Para santri di antaranya berasal dari Riau, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Papua Barat.
Para santri ini mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) selama setahun dan memasuki tahap akhir di bulan Ramadhan. Pada hari Senin, 21 Mei, para santri mengikuti ujian akhir yang digelar pondok pesantren.
"Alhamdulillah, selama ini santri kami rutin mendapatkan berbagai prestasi dalam berbagai event. Belum lama ini santri kami ikut kejuaraan di Sabah, Malaysia, dan Turki. Kemudian setiap kali MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an), santri kami sering ikut dan mendapatkan prestasi. Terakhir saat pelaksanaan MTQ tingkat nasional di Mataram, dari 24 finalis cabang mushaf kaligrafi, sebanyak 19 finalis merupakan santri Lemka," terang Ketua Bidang Administrasi dan Pengasuhan Pesantren Kaligrafi Al-Qur'an Lemka, M. Ohan Jauharuddin.
Selama di pesantren, ungkap Ohan, para santri diberikan materi pembinaan kaligrafi seperti tujuh macam khat atau tulisan yakni Naskah, Tsuluts, Farisi, Diwani, Kufi, Riqah dan Diwani Jali. Dari tujuh khat ini, kata dia, ada materi pengembangan yakni cabang hiasan mushaf yang sering digunakan untuk cover Al Qur'an.
"Sudah hampir lima ribu lulusan pesantren ini. Namun jika dihitung dari awal pembentukan, bisa mencapai 10.000 lulusan" kata Hilmi Munawar.
Lulusan pesantren ini selain dari dalam juga dari luar negeri seperti dari Oman, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pesantren satu-satunya di Indonesia yang khusus bergerak di bidang pengembangan seni kaligrafi yaitu Pesantren Kaligrafi Lemka. Dari pondok pesantren yang berdiri tanggal 9 Agustus tahun 1998 ini telah lahir para ahli kaligrafi tingkat nasional maupun internasional. Para santri yang mondok di pesantren berlatih menggoreskan alat tulis kaligrafi yang disebut adam ke atas kertas. Membuat lafal-lafal Arab menjadi menarik dan indah.
Pesantren ini didirikan, pendiri utamanya Drs. H.D. Sirojuddin AR, M.Ag. - merupakan laboratorium Lembaga Kaligrafi Al-Qur'an (Lemka) yang didirikannya pada tanggal 20 April 1985 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bertujuan mengembangkan seni kaligrafi di Indonesia.
Di pesantren ini aktivitas santri diarahkan untuk menciptakan para khattat, pelukis kaligrafi, dan guru khat yang mahir dan berwawasan seni Islam yang luas, berani tampil berkompetisi dalam event-event lomba kaligrafi Nasional, ASEAN, dan internasional, dan mampu menciptakan lapangan kerja dari usaha kaligrafi.