Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obat Nyamuk

7 April 2018   11:18 Diperbarui: 7 April 2018   12:35 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kerabat-balitsereal.blogspot.com

Yang kumengerti, hari esok adalah terbitnya matahari setelah malam dan subuh berlalu

Oh ya, di ruang kamar ini ada juga makhluk yang bernama nyamuk, yang tak mengerti perasaan manusia yang banyak nelangsanya

Untuk mengusir nyamuk-nyamuk itu 

Aku membakar obat nyamuk, obat nyamuk yang masih ada yang seminggu lalu dibeli bapak di warung "Sono" tak jauh dari rumah

Sumber: kerabat-balitsereal.blogspot.com
Sumber: kerabat-balitsereal.blogspot.com
Bapak tidak membeli Baygon atau obat nyamuk yang moderen, karena harganya lebih mahal

Untuk menghemat, katanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun