Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Pahami Pendidikan Karakter, agar Ia Bukan Sekadar Jargon

1 Februari 2018   11:50 Diperbarui: 1 Februari 2018   12:51 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua psikolog ini tak menampik besarnya tantangan dalam menanamkan pendidikan karakter saat ini.

"Tantangan itu antara lain pola asuh yang keliru sehingga lalai menanamkan karakter pada anak-anaknya. Selain itu, ada sistem pendidikan yang kurang menekankan pada pembentukan karakter, tetapi lebih menekankan pada pengembangan intelektual," tandas Diah.

"Budaya instan dan terburu-buru juga dapat mengancam sifat dan sikap kerja keras dari individu. Begitu pula kompetisi yang tinggi, yang menjadi salah satu hal yang dapat mengancam sifat dan perilaku kejujuran," Esti menambahkan.

Sejatinya, pendidikan karakter adalah mengajarkan individu untuk memiliki sifat luhur yang menjadikan manusia sebagai. Karena itu, untuk memberikan pendidikan karakter, tidak diperlukan situasi atau kondisi khusus. Semua orangtua bisa melakukannya, dimulai dari rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun