Singgih menambahkan, cengkih Indonesia makin terpukul karena banyak perusahaan rokok belakangan ini tidak menggunakan cengkih untuk produknya. "Hal lain yang juga memengaruhi kedudukan rempah bagi masyarakat dunia, khususnya Eropa, kalau zaman dulu rempah menjadi obat-obatan yang eksklusif di Eropa, tetapi sekarang obat-obat kimia lebih dominan," paparnya.
Terlepas dari itu, guru besar itu mengusulkan, "Reputasi rempah sebagai warisan sejarah bagi Indonesia perlu dimanfaatkan sebagai aset budaya yang dapat dikembangkan untuk pariwisata. Jika Tiongkok telah mampu menjadikan 'jalur sutera' sebagai warisan dunia, maka mestinya Indonesia juga mampu mengajukan kepada UNESCO 'jalur rempah' sebagai warisan dunia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H