Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Love

Banyak Orang Menikah di Bulan Syawal, Apakah Ini Suatu Tradisi?

3 Mei 2023   10:06 Diperbarui: 3 Mei 2023   10:23 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikah di bulan Syawal

Eh ujan gerimis aje

Ikan teri diasinin

Eh empo jangan menangis aje

Bulan Syawal dikawinin...

Itu sebagian lirik lagu yang dibawakan oleh Benyamin Suaeb duet dengan Ida Royani.

Dari kata bulan Syawal dikawinin itu, konon memang banyak umat Muslim yang memilih bulan pernikahannya di bulannya Idul Fitri tersebut.

ART kakak, Siti (bukan nama sebenarnya), minta ijin pulang kampung enam hari sebelum Lebaran 1444 H. Dia katanya akan balik lagi ke Jakarta pada bulan Juni.

Alasannya pada bulan Syawal dia akan nikah di Jawa.

Fenomena dan alasan mengapa banyak orang menikah di bulan Syawal adalah dari tauladan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam kisah diriwayatkan jika Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah menjadi istrinya di bulan Syawal.

"Nabi Muhammad menikah di bulan Syawal untuk membantah keyakinan sebagian masyarakat pada saat itu menikah di bulan Syawal bakal menyebabkan masalah dalam perkawinannya kelak," kata Ibnu Katsir.

Dalam kepercayaan kaum Quraish pada waktu itu tertanam keyakinan bahwa mereka yang menikah di bulan Syawal kelak akan mengalami masalah dalam perkawinannya, seperti perceraian.

Kaum Quraish tidak suka jika orang melakukan perkawinan di antara dua 'ied (IdulFitri dan Idul Adha)

Dengan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW tersebut, maka umat Muslim percaya bahwa menikah di bulan Syawal justru akan membawa keberkahan tersendiri.

Menurut saya sendiri, banyak orang melakukan perkawinannya di bulan Syawal karena karena ada waktu yang lebih banyak untuk menikmati "bulan madu".

Mereka bisa menikmati cuti panjang lebaran lebih lama lagi, misalnya di kampung halaman. 

Mereka bisa meminta ijin kepada bos atau majikannya untuk cuti lebih panjang dengan alasan untuk menikah dulu.

Jadi dengan demikian, jika melangsungkan perkawinan di bulan yang lain, maka itu nantinya akan mengganggu pekerjaan.

Hitung-hitung menambah panjang umur setelah cuti panjang Lebaran. Sekaligus "mencuri" waktu.

Dinukil dari Islampos.com, bulan Syawal merupakan bulan yang istimewa.

Selain tanggal 1 dan 2 nya Hari Raya Idul Fitri, selain itu ada juga ada perintah berpuasa 6 hari setelahnya.

Jadi, menikah di bulan Syawal bukan hanya sekedar tradisi, namun itu memang tuntunannya dalam Islam.

Bulan Syawal dikawinin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun