Jika bermain di negara sendiri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka hal tersebut tidak begitu bermasalah bagi pemain (sepakbola) yang sedang berpuasa.
Tak jauh-jauh, sebagai contoh, di Indonesia sendiri. Dimana selama bulan puasa Ramadhan, kompetisi sepakbola digelar pada malam hari.
Selain untuk memberikan kesempatan pemain berpuasa dan berbuka, juga disesuaikan dengan aktivitas setelah berbuka di bulan Ramadhan itu, seperti tarawihan.
Namun bagaimana nasib para pemain Muslim yang bermain di kompetisi negara-negara yang non-muslim?
Banyak pemain yang beragama Islam yang tetap main bola kendati sedang berpuasa.
Beberapa di antaranya, mereka terpaksa tidak berpuasa saat berlaga. Sehingga mereka "utang" yang akan dibayarkan pada kesempatan lainnya.
Namun ada juga yang patut diteladani dari mereka. Salah satunya "Si Raja Mesir" yang sudah tidak asing lagi, Mohamed Salah.
Pemain kelahiran Nagrig, Mesir, 15 Januari 1992 (30) dikenal sangat taat beribadah dalam agamanya, Islam.
Termasuk di antaranya tetap berpuasa di bulan Ramadhan setiap tahunnya.
Salah satu yang paling viral di Ramadhan 1444 H tentang pemain Liverpool itu adalah saat "Si Raja Mesir" itu ditawari minum oleh staf Liverpool saat berpuasa.