Di semifinal yang digelar pukul 4 pagi, Minggu (19/3/2023) Fajar/Rian menundukkan wakil Cina lainnya, He Jiting/Zhou Haodong dengan dua gim 21-19 dan 21-17.
Ini kesempatan bagi pasangan yang dijuluki Fajri itu untuk merebut gelar pertamanya di All England.
Sebelumnya mereka belum pernah merasakannya.
Nomor ganda putra memang selalu menjadi penyelamat muka Indonesia jika nomor-nomor lainnya kerap terpeleset di babak-babak awal atau tidak menjadi juara.
Seperti contohnya di turnamen Super 1000 dan berhadiah total 1.250.000 USD All England 2023 ini satu pemain asal Indonesia lainnya yang mencapai semifinal yaitu ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati terhenti di babak empat besar itu dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan tiga gim, 17-21, 21-13, dan 13-21 dalam tempo 60 menit.
Ya, kejadian tersebut sudah sering terjadi di turnamen-turnamen yang diikuti oleh para pemain Indonesia.
Bukan hanya di All England saja, juga di turnamen-turnamen lainnya terbukti ganda putra Indonesia paling ditakuti oleh para ganda putra lainnya di seluruh dunia.
Merunut kepada 10 edisi terakhir All England, Indonesia mendominasi gelar juara "English Open" ini yaitu dengan 5 kali.
Masing-masing Hendra/Ahsan 2 kali (2014 dan 2019).
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon 2 kali (2017 dan 2018).
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri 1 kali (2022).