Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tenang Saja, Harga Cabai Tidak Akan Semakin "Pedas" di Bulan Ramadhan ini

13 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 23 Maret 2023   10:42 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi tradisi, menjelang dan selama Ramadhan, perekonomian menggejolak dalam pemberitaan.

Di media masa online, offline, maupun di layar kaca, asyik kita menyaksikan pergerakan harga-harga kebutuhan pokok selama Ramadhan yang umumnya mengalami kenaikan.

Sesuai dengan hukum ekonomi jika permintaan suatu barang lebih tinggi dari penawarannya, maka harga-harga itu bakalan naik.

Di momen-momen seputar Ramadhan ini tentunya permintaan melonjak drastis.

Para penjual itupun niscaya akan jual mahal dengan menaikkan harga barangnya.

Di sinilah pemerintah campur tangan untuk mengontrol agar tidak terjadi inflasi.

Caranya dengan memperbanyak stok barang itu di pasaran.

Seperti yang dilansir dari detikJabar, harga cabai "semakin pedas" di Sumedang dan Bandung.

Artinya cabai naik drastis. Mencapai lebih dari Rp 50.000 per kilogramnya.

Itu karena permintaan si pedas lebih tinggi dari penawarannya.

Tentu khususnya pemerintah daerah setempat harus mengatur dan mengontrol gejolak harga tersebut.

Di sisi lain konsumen akan kecewa jika barang yang dibutuhkannya tidak tersedia di pasaran.

Di sinilah salah satu keasyikan Ramadhan.

Menyadari kondisi tersebut, seperti dilansir dari detikFinance, para petani cabai yang tergabung dalam Champion Cabai menjamin stok si pedas menjelang dan selama Ramadhan mencukupi.

"Ini baru dari Temanggung dan Magelang saja ada 400 hektar cabai siap petik. Belum dari daerah-daerah lainnya," kata Tunof Mondroadmojo, Ketua Umum Champion Cabai, Selasa (6/3/2023).

Tunof mengatakan itu di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

Lebih lanjut Tunof menjelaskan kalau setiap hektarnya menghasilkan 4 ton saja, maka itu bisa menjadi 1.600 ton. Lebih dari cukup.

Tunof menjelaskan cuaca ekstrem telah menurunkan kapasitas produksi cabai sebesar 20 persen kegagalan.

Mengantisipasi dan untuk mengatasi risiko kegagalan itu, Tunof mengatakan pihaknya sudah memperluas lahan untuk menanam si pedas dua kali lipatnya.

Sebagai catatan, champion Cabai merupakan mitra strategis Kementerian Pertanian untuk mengendalikan inflasi.

Tunof menjelaskan harga si pedas di tingkat petani.

Untuk cabai merah keriting Rp 27 ribu per kilogramnya. Sedangkan cabai rawit merah Rp 45-48 ribu per kilogramnya.

Sementara itu, Prihasto Setyanto, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian mengatakan stok si pedas di bulan Ramadhan ini dipastikan aman.

Selain kedatangan 5 truk cabai dari Temanggung dan Magelang seperti yang disebutkan di atas.

Di saat yang hampir berbarengan Pasar Induk Kramatjati juga kedatangan 25 truk bawang merah dari Brebes, Garut, Sumedang, dan Wonosobo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun