Kasus Mario Dandy mencuat ke permukaan, lantaran Mario (20) yang adalah anak pejabat tinggi dari perpajakan melakukan penganiayaan kepada David Ozora (17).
Mario berbuat sewenang-wenang tersebut lantaran mentang-mentang bapaknya orang yang terpandang, yang konon kekayaannya yang dilaporkan berjumlah Rp 56,1 milyar.
Oleh karenanya, Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku atasan Rafael Alun Trisambodo, memecat ayah Mario Dandy itu dari jabatannya di Ditjen Pajak.
Anak berbuat, bapa kena getahnya.
Rekening Rafael yang gendut disorot dan KPK mulai bertindak untuk mengusut asal-usul kekayaan tersebut.
Tak pelak sesudah peristiwa itu, muncul himbauan untuk memboikot agar masyarakat tidak usah membayar pajak jika pajak masih diselewengkan.
Seperti salah satunya yang diungkapkan oleh mantan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang mengancam akan mengajak warga NU tidak membayar pajak jika masih diselewengkan.
Sementara yang "pro" pemerintah, mengatakan KH Said Aqil harusnya bijaksana. Kalau masyarakat tidak membayar pajak, bagaimana kelanjutan dari pembangunan bangsa ini?
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) ketika menerima kunjungan Dirjen Pajak Kemenkeu Suryo Utomo, Kamis (2/3/2023).
Ngomong-ngomong soal itu, tahukah Anda ternyata kita kerap membayar pajak untuk negara yang nantinya digunakan untuk pembangunan nasional.